Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menanti Data Inflasi AS

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Penguatan rupiah terhadap dollar AS pada awal pekan ini diperkirakan bersifat terbatas. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi berbalik melemah dalam jangka pendek.

Saat ini, fokus pelaku pasar tertuju pada data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis, Selasa (14/3), waktu setempat. Data tetsebut akan menjadi petunjuk baru bagi bank sentral setempat (The Fed) melanjutkan normlisasi kebijakan moneter.

Jika The Fed tetap mempertahankan sikap hawkish atau agresif dalam menaikkan suku bunga acuan, maka akan menekan aset berisiko, termasuk rupiah. Karenanga, peluang rupiah kembali melemah terbuka.

Sebelumnya, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan Senin (13/3), menguat di tengah tingkat pengangguran AS yang meningkat. Rupiah ditutup naik 73 poin atau 0,48 persen dari akhir pekan lalu menjadi 15.377 rupiah per dollar AS.

"Data tenaga kerja AS pekan lalu menunjukkan tingkat pengangguran yang meningkat ke level 3,6 persen," kata analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri di Jakarta.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top