Menanti Data Inflasi AS

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melemah, pekan ini. Peluang pelemahan makin terbuka jika data ekonomi di Amerika Serikat (AS) mendukung sikap hawkish bank sentral setempat (The Fed).

Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, pergerakan rupiah pada pekan ini bakal bergantung dengan data ekonomi dari luar negeri, terutama data inflasi AS dan pembacaan risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).

Dia memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Senin (10/4), bergerak di kisaran 14.850-15.050 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menjelang, Kamis (6/4), menguat 20 poin atau 0,13 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.912 rupiah per dollar AS di tengah ekspektasi pasar terhadap rilis data ketenagakerjaan AS yang lebih rendah.

"Pasar masih menunggu data penggajian non-pertanian atau non-farm payrolls AS yang ekspektasinya akan lebih rendah," ungkap Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto di Jakarta.
Halaman Selanjutnya....