Menanti Data IKK

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat, hari ini (11/5), setelah sempat terkoreksi selama dua hari pertama pekan ini. Rilis data indeks kepercayaan kosumen (IKK) diperkirakan dapat menjadi peredam sentimen kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG dalam perdagangan, Rabu (11/5), berpeluang menguat terlebih dahulu untuk uji level 6.850-6.900, dengan support dekat di 6.700 dan resistance di 7.000. Menurut Herditya, fokus pelaku pasar akan tertuju pada rilis data IKK.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (10/5) sore, kembali terkoreksi seiring berlanjutnya aksi jual dari investor asing. IHSG ditutup melemah 89,96 poin atau 1,3 persen ke posisi 6.819,79. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,87 poin atau 0,47 persen ke posisi 1.021,08.

"Katalis negatif bagi IHSG hari ini yaitu melemahnya indeks di bursa Wall Street seiring investor mencerna dampak dari kebijakan yang diambil The Fed dan terkoreksi signifikannya beberapa harga komoditas," tulis Tim Riset Indo Premier Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta.

Selain itu, aksi jual investor asing yang berlanjut pada saham berkapitalisasi besar juga menjadi katalis negatif bagi indeks.

Dibuka melemah, IHSG terus bergerak di zona merah sepanjang sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif hingga penutupan perdagangan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor terkoreksi dimana sektor teknologi turun paling dalam yaitu minus 4,61 persen, diikuti sektor energi dan sektor keuangan masing-masing minus 2,06 persen dan minus 1,35 persen.