Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Memprihatinkan, Suku Asmat Kekurangan Guru, Padahal Jumlah Siswa Makin Banyak

Foto : ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti

Potret anak-anak kecil di Kampung Warse, Kabupaten Asmat, Papua yang tersenyum saat sedang bermain (22/6).

A   A   A   Pengaturan Font

"Jadi kadang kalau kelas kurang mereka di gereja, balai atau di teras gereja. Itu kalau lengkap, kalau guru tidak lengkap kelas satu dan dua satu kelas, tiga dan empat satu kelas, lima dan enam satu kelas," ujar Dina yang menjadi guru kelas dua SD itu.

Akibat dari kurangnya jumlah guru tersebut, masih ditemukan banyak siswa pada setiap tingkat kelas belum fasih membaca, menulis maupun berhitung. Sehingga materi belajar hanya sekadar mengenal huruf, belajar membaca dan menulis, itu pun dipukul rata meski pada usia berbeda.

Dina menyebutkan pada kelas dua, dari 32 siswa, hanya ada lima anak yang sudah lancar membaca. Sedangkan pada kelas satu hanya ada sekitar dua orang.

"Bahasa Indonesia mereka bagus, cuma pengertiannya kurang. Di sekolah bahasa daerah dilarang tapi baca dan menulis ini yang masih terlihat sekali," ucap dia.

Dina menambahkan tak jarang anak jadi putus sekolah karena sudah malas belajar dan memilih untuk bermain atau menjaga saudara di rumah. Hal itu juga di dorong dengan acuhnya orang tua pada pendidikan anak.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top