Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Memperbaiki Mutu Pendidikan

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

KIP yang diluncurkan 2014 tidak terbukti meningkatkan APM. Kenaikan SD hanya 0,77 persen sejak 2014. Selanjutnya, SMP 0,87 persen, dan SMA sederajat 0,92 persen. KIP memang meningkatkan jumlah siswa bersekolah, tapi di bawah satu persen. Tidak signifikan dibanding anggaran.

Rasio guru dan murid lebih unggul dari negara lain. Untuk SD, rasio guru dan murid 1:14. Artinya, satu guru mengajar 14 siswa. Selanjutnya SMP dan SMA 1:15 dan untuk SMK 1:6. Rasio ini hanya kalah dari Jepang. Kita di atas Singapura dan AS.

Kompetensi guru juga harus diperhatikan lebih. Hasil uji kompetensi guru (UKG) di 10 provinsi memiliki nilai di atas rata-rata 56,69. Bagaimana mungkin anak-anak diajar guru-guru yang kompetensinya di bawah rata-rata. Apalagi 14 persen guru bolos mengajar.

Perlu evaluasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Selama ini, lulusan LPTK jauh lebih banyak dari serapan dunia pendidikan. Misalnya, dari 300.000 lulusan LPTK setiap tahun, yang diserap kurang dari separuh, sekitar 120.000. Ini menunjukkan, kebijakan tidak disesuaikan dengan kebutuhan.

Ada 75 persen sekolah tidak memenuhi standar layanan minimal. Bagaimana berbicara menghadapi Revolusi Industri 4.0, jika UNBK saja belum bisa 100 persen. Server selalu bermasalah. Akses listrik dan internet belum merata.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top