Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 12 Okt 2017, 01:00 WIB

Membudayakan Minum Air Putih bagi Anak

» Ilustrasi seorang anak perempuan tengah meminum segelas air putih. Minum air putih bagi anak sangat penting karena untuk memperlancar metabolisme tubuhnya yang masih dalam masa pertumbuhan.

Foto: istimewa

Satu dari empat anak di Indonesia ternyata masih kurang minum putih. Tidak seperti orang dewasa, anak-anak harus selalu diingatkan untuk menghidrasi tubuh mereka dengan konsumsi air putih yang cukup.

Seperti halnya manusia dewasa, anak-anak juga memerlukan air minum untuk menunjang aktivitas sehari-hari mereka. Tapi faktanya, satu dari empat anak di Indonesia justru masih kurang dalam mengonsumsi air putih. Dalam riset yang dilakukan di 13 negara serta telah dipublikasi dalam European Journal of Nutrition tersebut, rupanya juga didapat fakta menarik di mana, 30 persen dari air yang dikonsumsi anak-anak bukanlah air putih.

Meski sama-sama memiliki kebutuhan akan air, namun kebutuhan air antara orang dewasa dengan anak-anak tentu saja berbeda. Kebutuhan air minum rata-rata untuk anak-anak sekitar 1,2 sampai 1,5 liter per hari. Tetapi, jumlah kebutuhan air sendiri masih sangat bergantung dari beberapa faktor. Misalnya dari aktivitas anak, usia, faktor cuaca, berat badan dan lain sebagainya.

Pakar gizi yang juga Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi), Netti Herawati mengatakan, berbeda dari orang dewasa, anak-anak perlu selalu diingatkan untuk mengonsumsi air minum. "Anak-anak itu suka lupa. Kadang kalau makan mereka masih suka ingat dan minta makan. Tapi kalau air minum seringnya lupa. Apalagi kalau keasikan main," kata Netti, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Membiasakan minum air pada anak-anak idealnya harus dimulai sedini mungkin. Kebiasaan tersebut harus ditanamkan mulai dari rumah, termasuk melalui sekolah-sekolah. Dalam hal ini lembaga pendidikan anak usia dini.

Di rumah orang tua bisa memulainya dengan menyediakan air minum yang mudah dijangkau oleh anak-anak. Para orang tua juga bisa menukar susu dengan air putih saat anak baru bangun tidur atau mengganti kebiasaan minuman kemasan dengan air putih.

Sementara di sekolah, pembiasaan minum air putih pada anak-anak juga bisa dilakukan melalui berbagai kegiatan pembelajaran dan juga pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan secara rutin. Misalnya saja, anak-anak diingatkan minum air putih sebagai bagian salam saat anak masuk kelas. "Misalnya saat pagi guru menyapa dengan "sudah minum pagi ini," kata Netti menambahkan.

Pembiasaan juga bisa dilakukan dengan kegiatan sehari-hari. Termasuk juga melalui kegiatan belajar yang interaktif dan menyenangkan melalui lagu-lagu, ataupun teknik storytelling. Di kelas guru juga harus menyediakan air minum yang mudah dijangkau anak-anak. Setiap selesai kegiatan anak-anak harus diingatkan untuk minum air putih.

Dampak Kurang Minum

Kurangnya konsumsi air putih berdampak besar pada tumbuh kembang anak-anak. Pada akhirnya mengancam kualitas generasi Indonesia di masa depan.

Dalam kondisi yang ekstrem, kekurangan air minum dapat menyebabkan dehidrasi pada anak. Dampak terburuknya bisa menyebabkan kerusakan otak. Dalam jangka panjang, kekurangan air minum juga berdampak pada organ tubuh lain seperti gagal ginjal. Kurangnya air putih juga akan mempengaruhi tingkat konsentrasi anak-anak yang pada akhirnya akan berdampak pada tingkat penerimaan materi ajar yang tidak maksimal.

Saynagnya di lapangan, kesadaran pentingnya air memang masih menjadi persoalan. Pemahaman Guru-guru di PAUD juga masih kurang terkait dengan kebutuhan air minum. Banyak guru mengajarkan mengenai gizi kepada anak-anak, namun kerap luput membahas mengenai kebutuhan air bagi anak-anak.

"Sebagai ujung tombak di lapangan, guru-guru PAUD juga harus diberikan edukasi melalui pelatihan-pelatihan. Sementara orang tuanya melalui kegiatan parenting di sekolah," kata Netti.

Bekerja sama dengan Danone Aqua, Himpaudi melakukan kampanye untuk meningkatkan kebiasaan minum air yang cukup pada anak usia dini di Indonesia. Kolaborasi ini salah satunya akan diwujudkan melalui reka cipta atau pencarian pola ajar terbaik untuk pendidikan minum sehat. Metode inilah nantinya akan menjadi metode ajar yang bisa diimplementasikan oleh lembaga PAUD dalam mengajarkan kebiasaan minum air pada anak.

"Kolaborasi ini sangat strategis dan berkesinambungan dalam meningkatkan kesadaran minum air pada anak usia dini. Kami berharap metoda yang kami cari akan bisa diimplentasikan di seluruh lembaga PAUD di seluruh Indonesia," kata Leila Djafaar, General Secretary Danone Indonesia, beberapa waktu lalu. nik/R-1

Terapkan Tips Ini

Anak-anak, khususnya anak usia dini harus selalu diingatkan untuk minum. Saat keasikan bermain, biasanya mereka akan lupa untuk minum. Anak-anak juga harus mulai dibiasakan untuk mencukupi kebutuhan air putih mereka. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan orang tua untuk membiasakan putra putri mereka mengonsumsi air putih.

  1. Jangan lupa untuk mengingatkan anak untuk minum air putih. Tidak harus setiap waktu, tapi orang tua bisa mengingatkan saat anak-anak selesai bermain, bangun tidur, setelah makan dan lain sebagainya.
  2. Anak-anak kerap tidak mau mengonsumsi air putih karena rasanya yang hambar. Tidak ada salahnya untuk menambahkan potongan buah segar pada air putih agar lebih ada rasa.
  3. Dari pada memaksa anak untuk minum air putih, ada baiknya buatlah kegiatan minum air putih menjadi menyenangkan. Misalnya dengan meletakan air putih di botol-botol yang lucu dan gelas-gelas dengan tokoh karakter yang disukai anak.
  4. Jadilah teladan. Orang tua harus memberikan contoh atau teladan kepada anak-anak dalam perilaku minum air putih sehingga anak akan mudah meniru untuk mengonsumsi air putih.
  5. Kenalkan air putih terlebih dahulu. Selain susu,ada baiknya untuk tidak mengenalkan minuman lain selain air putih kepada anak usia dini. Jika sedari kecil anak-anak sudah terbiasa dengan minuman dengan tambahan perasa, maka anak bisa saja menolak air putih karena rasanya yang memang hambar. nik/R-1

Penulis:

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.