Kamis, 09 Jan 2025, 01:05 WIB

Membuat Banyak Orang Bertanya-tanya, Trump Kembali Tampilkan Kebijakan Luar Negeri yang Provokatif

Presiden AS terpilih, Donald Trump.

Foto: Jim WATSON/AFP

PALM BEACH - Dalam pidato hari Selasa (7/1) yang provokatif dan menjadi berita utama mengenai ambisi teritorialnya bagi Amerika Serikat, pemimpin baru AS, Donald Trump sangat menekankan intimidasi tetapi kurang memberikan perincian, membuat banyak orang bertanya-tanya seberapa serius komentarnya harus ditanggapi.

Dalam konferensi pers yang berlangsung di perkebunannya di Mar-a-Lago, Florida, Trump mengatakan tidak akan mengesampingkan kemungkinan menggunakan paksaan militer atau ekonomi untuk memperoleh Greenland dan Terusan Panama, dan berjanji untuk menundukkan Kanada.

Dikutip dari New Delhi Television Limited (NDTV) World, ia menyebut perbatasan dengan tetangga utara Amerika Serikat sebagai garis yang dibuat secara artifisial dan berjanji akan mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika.

Konferensi pers yang bebas itu mengingatkan pada banyak pernyataan bombastis dan provokatif dari Partai Republik itu pada masa jabatan pertamanya, saat ia mengatakan akan mendorong Russia untuk "melakukan apa pun yang mereka inginkan" terhadap sekutu Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau North Atlantic Treaty Organization (NATO), dan menyebut pemimpin Korea Utara sebagai "manusia roket yang sedang melakukan misi bunuh diri."

Di Perserikatan Bangsa-Bangsa, komentar terakhir pemimpin baru AS itu tidak mendapat banyak tepuk tangan.

Integritas Teritorial

Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric mengatakan piagam PBB sangat jelas menyatakan perlunya setiap negara anggota menghormati integritas teritorial negara lain.

Mengenai Terusan Panama yang strategis, yang dibangun oleh Amerika Serikat dan kemudian diserahkan kepada negara Amerika Tengah itu 25 tahun lalu, Trump mengatakan jalur perairan itu "penting bagi negara kita."

"Lihat, Terusan Panama sangat penting bagi negara kita. Terusan itu dioperasikan oleh Tiongkok -- Tiongkok! -- dan kita memberikan Terusan Panama kepada Panama, bukan kepada Tiongkok," kata Trump. 

"Dan mereka telah menyalahgunakannya, mereka telah menyalahgunakan pemberian itu."

Panama telah berulang kali membantah tuduhan Trump bahwa Tiongkok telah diberi peran dalam mengelola terusan tersebut atau diberi tarif istimewa untuk menggunakannya.

Mengenai Greenland, wilayah otonomi sekutu lama AS, Denmark, Trump berkata: "Kita membutuhkan Greenland untuk tujuan keamanan nasional."

Kanada juga akan segera diikutsertakan, Trump berjanji. "Anda menyingkirkan garis yang dibuat secara artifisial itu, dan Anda melihat seperti apa bentuknya, dan itu juga akan jauh lebih baik untuk keamanan nasional," kata Trump.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan: