Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Memberdayakan Sampah Tekstil Menjadi Produk Butik Ternama

Foto : ANTARA/Cahya Sari

Pengunjung mendatangi butik Sejauh Mata Memandang yang menjual produk fesyen hasil daur ulang sampah tekstil, Jakarta, Minggu (19/11).

A   A   A   Pengaturan Font

Sepanjang September 2021 hingga Mei 2023, Chitra telah mengumpulkan sebanyak 5.719 kilogram pakaian bekas yang di daur ulang. Masyarakat juga dapat mengirimkan pakaian dengan kondisi apapun, seperti robek, bolong, ataupun kain perca, yang penting bukan termasuk bahan poliester.

Dengan menyumbangkan pakaian bekas warga sudah ikut kontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Ada tiga langkah yang bisa diterapkan dalam menjaga kelestarian lingkungan, dan menyelamatkan para generasi yang akan datang.

Langkah pertama bisa dilakukan dengan membeli pakaian yang bisa digunakan untuk jangka waktu panjang dan tidak kehilangan tren, hindari bahan poliester karena tidak bisa terurai, serta memilih produk lokal yang memperhatikan cara berproses yakni slow fashion.

Kedua, tidak malu menggunakan pakaian secara berulang-ulang, dimana hal itu sudah mulai dikampanyekan lewat sejumlah publik figur. Terakhir adalah tidak langsung membuang pakaian yang sudah rusak, tetapi diperbaiki, atau membuat arisan tukar-tukar baju kepada sesama teman maupun keluarga.

Upaya pemerintah

Terkait dengan penanganan sampah, Pemerintah Indonesia juga terus berupaya menekan jumlah timbunan sampah, mulai dari sampah organik, anorganik, hingga bahan berbahaya dan beracun.

Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan 35,93 juta ton timbulan sampah sepanjang 2022. Jumlah tersebut naik 22,04 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 29,44 juta ton.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : Antara, Sujar

Komentar

Komentar
()

Top