Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Memberantas Jaringan Narkoba

Foto : KORAN JAKARTA/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

Jokowi perintahkan aparat kepolisian menembak mati pengedar serta bandar narkoba yang melawan penegak hukum. Kata Presiden, "Sedikit melawan, sudah ditembak saja." Bagi Presiden, kata-kata tidak diperlukan lagi untuk menangani para sindikat peredaran narkoba. Presiden memerintahkan polisi kejar, tangkap, hantam, dan kalau Undang-Undang membolehkan, tembak saja.

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mendeklarasi perang terhadap narkoba. Tidah kurang dari 1.900 pengedar dan bandar narkoba yang tertangkap tangan langsung di tembak mati. Jaringan narkoba internasional merinding atas tindakan Duterte tersebut.

Menurut BNN, pelarian dari Filipina justru berpindah ke Indonesia sebagai wilayah operasi baru. Secara ekonomis amat menggiurkan. Indonesia lahan empuk jejaring internasional. Mereka masuk melalui laut menuju ke pesisir pantai yang sepi untuk menurunkan sabu, heroin, atau ekstasi. Masih cukup banyak pelabuhan tidak resmi dan pulau kecil, tanpa pengawasan polisi/TNI.

Sementara pelabuhan dengan penjagaan ketat oleh aparat, agen jaringan internasional pun bisa tembus, tapi akhirnya tertangkap. Para pengedar masuk, menggunakan modus baru. Pengedar dan agen internasional saat ini jauh lebih canggih ketimbang petugas serta peralatan pembantu petugas seperti mesin sinar X. Pengedar pernah membawa narkoba jenis sabu melalui laut, di mana sabu dimasukkan dalam rongga tiang pancang besi ukuran 6 cm dengan berat 200 kilogram yang digunakan sebagai pipa pompa hidraulis. Metode baru ini sulit terdeteksi sinar X. Hanya anjing pelacak mampu mengendus isi pipa.

Justru itu untuk keperluan mendeteksi narkoba pemerintah tertantang. Mau tidak mau harus menyediakan anggaran pembiayaan tidak kecil untuk membeli peralatan tercanggih, anjing pelacak, serta diklat petugas. BNN khususnya perlu mempunyai petugas ahli seperti membaca gestur orang yang dicurigai, sosialisasi bahaya narkoba. Harga anjing pelacak narkoba asal Jerman dan Belanda mencapai 125 juta per ekor. BNN memerlukan 2.000 anjing pelacak untuk mendistribusikan BNN kabupaten/kota sebanyak tiga ekor.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top