Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemimpin Nasional -- Ganjar Punya Perhatian Khusus pada Isu Kedaulatan Pangan

Membangun Indonesia Jangan Tinggalkan Budaya

Foto : ANTARA/M Risyal Hidayat

Menari Kanjar Ganjur -- Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kedua kanan) menari tarian Kanjar Ganjur saat bersilaturahim di Kesultanan Kutai Kertanegara Ing Martadipura, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (6/12). Dalam rangkaian kampanye itu, Ganjar Pranowo menerima songkok dan mandau hingga disambut tari Topeng dan menari bersama tarian Kanjar Ganjur.

A   A   A   Pengaturan Font

BALIKPAPAN - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan membangun Indonesia dengan meninggalkan budayanya adalah sebuah kesalahan besar.

"Membangun Indonesia dengan meninggalkan kebudayaan itu keliru besar, salah besar. Membangun Indonesia dengan melibatkan partisipasi dari kelompok masyarakat itulah yang sebenarnya banyak disebut dalam teori modern, semua mesti terlibat, no one left behind," kata Ganjar dalam silaturahmi dengan tokoh masyarakat dan lintas agama di Balikpapan, Kalimantan Timur, kemarin.

Menurut Ganjar membangun Indonesia tidak bisa dipisahkan dari pembangunan daerah dan dalam membangun Indonesia yang terdiri dari bermacam suku, agama, ras, dan berbagai aspek lainnya.

Namun kadang pembangunan daerah bisa saja terhambat oleh satu dan lain hal, meski demikian solusi terhadap masalah tersebut tak jarang bisa ditemukan pada kearifan lokal.

"Kalau kita ingin membangun daerah, lokalitas rasa-rasanya tidak bisa diabaikan. Karena apa? Karena dari sana ada banyak sekali nilai-nilai kearifan yang bisa dipakai untuk menyelesaikan persoalan yang seringkali begitu rumit," ujarnya.

Oleh karena itulah, Ganjar akan mengajak para tokoh masyarakat setempat dan tokoh lintas agama setempat untuk berdiskusi dalam rangka mencari masukan untuk membangun Kalimantan Timur. "Hari ini saya sebenarnya lebih ingin mendengarkan nanti apa-apa yang akan disampaikan bapak ibu agar menyempurnakan visi misi dan program, khususnya yang ada di Kalimantan Timur," tutur Ganjar.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh masyarakat Kalimantan Timur yang selama ini telah mengawal tenun kebangsaan. "Ketika kita akan membangun sesuatu untuk kesejahteraan bersama, pasti kita akan mendengarkan nilai-nilai, kita akan mengikuti nilai-nilai yang ada di sana," kata Ganjar.

Berpihak ke Petani

Terpisah, istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti, mengatakan bahwa calon presiden (capres) nomor urut 3 itu memiliki perhatian khusus pada isu kedaulatan pangan yang lebih berpihak pada petani.

Program kedaulatan pangan akan diwujudkan salah satunya dengan memperkuat posisi Bulog agar stabilitas harga dan ketersediaan pangan bisa pro petani. Hal itu diungkapkan Atikoh saat bertemu dengan ratusan petani perempuan pesisir di Kulon Progo, Yogyakarta, Rabu (6/12).

"Soal kedaulatan pangan ini, Mas Ganjar sangat konsen betul. Salah satu yang menjadi misinya adalah mengembalikan Bulog pada fungsi awalnya yaitu mengurus serta mengelola komoditas pangan nasional," kata Atikoh dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Dengan memperkuat dan mengembalikan Bulog pada fungsi awal, menurut Atikoh, nantinya petani maupun konsumen tidak akan merasa dirugikan, terutama saat masa panen.

Pada kesempatan yang sama, Atikoh juga secara khusus menyampaikan rasa syukurnya kepada para petani. Dia menyempatkan diri berdialog dengan seorang petani perempuan bernama Isyanti.

Petani berusia 50 tahun itu menceritakan tentang perjuangannya mempertahankan lahan dari kontrak karya pertambangan. Isyanti berharap, paslon Ganjar-Mahfud bisa mengkaji ulang dan memberikan hak pada petani apabila terpilih di Pilpres 2024.

"Ini sudah saya catat tentu nanti bisa saya sampaikan ke Mas Ganjar, apabila nanti mendapatkan amanah kan bisa untuk didiskusikan bersama untuk bagaimana penyelesaiannya," kata dia.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top