Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Membaca Yesus dalam Sebuah Novel

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Buku Yesus Anak Manusia adalah novel. Pengertian ini penting untuk ditekankan agar pembaca bisa agak bebas menikmatinya sebagai karya sastra dan bukan buku sejarah, apalagi Kitab Suci. Memang, di dalam karya sastra terdapat fakta-fakta yang dibicarakan, tetapi pembaca juga mesti ingat Dia tetap mengandung unsur imajinasi.

Artinya, akan ada penambahan dan pengurangan "fakta" yang boleh dilakukan pengarang demi cerita. Meski demikian, hal itu bukanlah suatu kekurangan karya sastra, tetapi justru suatu keunggulan.

Simaklah perkataan ahli bahasa dan sastra Melayu Klasik asal Belanda, A Teeuw, yang mengutip Aristoteles: "… bahwa sesungguhnya pekerjaan penyair lebih agung, lebih bersifat 'ilmiah' dari pekerjaan sejarawan. Sebab sejarawan mau tak mau harus membataskan diri pada data faktual, yang bersifat insidental dan kebetulan.

Sebaliknya, penyair sanggup menciptakan dunia lengkap, masuk akal, secara inheren. Dengan demikian, berhasil mengungkapkan unsur-unsur eksistensi manusia yang hakiki dan universal." Riwayat Yesus dalam novel Yesus Anak Manusia pun menjadi lebih puitis dan dramatis.

Diresensi Hanputro Widyono, Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top