Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Memahami Perumpamaan Yesus dalam Kitab Suci

A   A   A   Pengaturan Font

ISBN : 978-979-565-846-7

Tradisi kebijaksanaan dalam Kitab Suci bisa didekati dari berbagai sudut. Salah satu yang ditawarkan buku ini, mengajak pembaca menjadi pribadi yang berhikmat melalui teks-teks perumpamaan Yesus yang ditampilkan dalam Injil. Ketika Yesus memilih gaya perumpamaan dalam pewartaan-Nya, sebenarnya Dia tidak menciptakan sebuah gaya baru yang sama sekali berlainan dengan gaya pengajaran pada zaman-Nya.

Gaya perumpamaan sudah dikenal sejak lama oleh umat Israel. Meski demikian, dapat dikatakan bahwa secara cemerlang Yesus menggunakan gaya yang memang sudah berkembang dalam tradisi Yahudi kuno tersebut (hlm ix). Perumpamaan mengandung kekuatan yang menarik keingintahuan dan menggetarkan rasa pembaca Kitab Suci. Pengajaran seorang guru yang menggunakan gaya perumpamaan bertujuan mendidik para murid untuk menjadi lebih pandai, lebih berpengetahuan, dan lebih memahami intisari pengajaran sang guru.

Misalnya, perumpamaan benih yang tumbuh secara rahasia dalam Markus 4: 26-29 tentang Kerajaan Allah. Pada bagian awal ditampilkan gambaran seorang petani yang hanya pasif menunggu pertumbuhan benih yang dia tanam. Dia cuma menabur benih lalu kembali kepada ritme kehidupan sehari-hari. Benih berakar, bertunas tumbuh, dan berbuah tanpa diketahui si petani. Dalam hal ini Yesus dalam pengajaran-Nya mau menekankan sisi misteri pertumbuhan benih.

Selain itu, Yesus hendak memberikan pengajaran pula, ada sesuatu yang lebih dahsyat lagi dari misteri tumbuhnya biji, yaitu intervensi Allah dalam sejarah kehidupan manusia. Yesus mau mengatakan, sejarah jaminan keselamatan Allah secara penuh telah dimulai pada zaman-Nya. Tak seorang pun dapat mencegah atau mempercepat kedatangannya. "Yang dituntut dari manusia adalah kesetiaan dan mengikuti irama keselamatan Allah dalam diri Yesus sambil menanti kedatangan masa tersebut hingga akhirnya memperoleh panen yang berlimpah," (hlm 43).
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top