Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penguatan Karakter

Megawati Menilai Nilai Pancasila di Masyarakat Menurun

Foto : istimewa

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri, menilai nilai-nilai pancasila semakin menurun di masyarakat. Menurutnya, menuju kemerdekaan Indonesia ke-77 tahun, perjuangan serta semangat berbangsa dan bernegara justru tidak lagi terasa.

"Perjuangan dan semangat kita kok kelihatannya menurun, sepertinya kita tidak merasakan sebuah getaran yang mengikat kita sebagai warga bangsa," ujar Megawati, secara daring dalam Seminar Nasional Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB), Rabu (6/1).

Presiden RI Kelima itu menyatakan, kondisi tersebut membuat dia meminta Presiden Joko Widodo pada tahun 2016 untuk menerbitkan keputusan presiden untuk memperingati Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni. Peringatan tersebut sesuai dengan tanggal pidato Presiden Soekarno berpidato di Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yakni 1 Juni 1945.

"Dengan peringatan Hari Lahir Pancasila itu, bangsa Indonesia bisa terus belajar dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai dasar negara," jelasnya.

Perlu Diajari

Lebih lanjut, Megawati menilai, masyarakat harus diajari lagi mengingat adanya reduksi dan degradasi rasa kebangsaan akibat peristiwa tahun 65. Kondisi tersebut membuat Pancasila dikaburkan sehingga masyarakat takut membicarakan Pancasila.

Dia meminta rektor di seluruh perguruan tinggi di Indonesia menerapkan pendidikan Pancasila dalam kurikulum belajarnya. Menurutnya, setiap pelajar atau mahasiswa generasi muda harus memahami Pancasila sebagai dasar negara mereka di tengah gempuran perkembangan global. "Jangan sampai terseret arus dunia lho karena melupakan Pancasila," tandasnya.

Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, mengatakan, Generasi muda punya cara berbeda dalam memaknai semangat nasionalisme dan kebangsaan. Pihaknya telah mendorong pendidikan pancasila yang lebih membumi dan relevan dengan generasi muda saat ini melalui implementasi Kurikulum Merdeka.

"Kurikulum Merdeka mendorong pembelajaran yang lebih sederhana dan mendalam, lebih merdeka serta lebih relevan dan interaktif untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi serta menguatkan karakter peserta didik," katanya.

Dia menyebut, kebijakan Merdeka Belajar sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo yakni mengedepankan pendidikan karakter murid secara utuh dengan berlandaskan nilai-nilai pancasila.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top