Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Tantangan Pers | Media “Mainstream” Harus Berubah

Media Nondaring Tetap Dibutuhkan

Foto : ISTIMEWA

Errol Jonathan, Praktisi Radio.

A   A   A   Pengaturan Font

"Hal ini telah dilakukan Toutiao dari Tiongkok, yang kini menjadi perusahaan media bernilai termahal di dunia, 70 milliar dollar AS. Pembaca akan otomatis mendapat sajian jenis berita sesuai yang sering dia klik, dan segala sesuatu mulai iklan yang berhubungan dengan jenis berita itu.

Pengamat dari Indonesia Media Watch, Agus Sudibyo, mengatakan tren media sosial tidak dapat ditolak karena merupakan keniscayaan yang hidup dalam masyarakat, namun media jurnalistik tetap bisa bertahan dan dibutuhkan di masa mendatang. Hal itu terjadi karena media sosial tidak hanya berisi berita yang akurat, namun juga ada hoaks dan ujaran kebencian.

"Dalam menghadapi media sosial, media jurnalistik harusnya menyajikan sesuatu yang lebih baik dan bisa dipercaya," kata Agus.

Pergeseran perilaku masyarakat dalam konsumsi media, dari media arus utama ke media sosial menjadi perhatian para insan pers. Saat ini, tambah Agus, belanja iklan perusahaan-perusahaan besar telah banyak yang dialihkan ke media sosial. Kondisi tersebut diperkirakan akan semakin deras pada masa mendatang.

Agus mengingatkan dalam mengendalikan sisi negatif media sosial, media jurnalistik harusnya menyajikan sesuatu yang lebih baik. Apa yang sudah ada media sosial tidak perlu digarap. Yang tidak ada, digarap yaitu informasi, wacana, dan berita yang lebih lengkap.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top