Senin, 10 Mar 2025, 20:40 WIB

Masyarakat Perlu Waspada, BPOM Temukan Takjil dengan Pewarna Berbahaya di Benhil

Petugas BPOM saat mengecek kandungan makanan yang didapat dari Bazar Takjil Benhil, Jakarta, Senin (10/3/2025).

Foto: ANTARA/Khaerul Izan

JAKARTA – Makanan yang menggunakan pewarna sintetis bisa berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan atau jika pewarna yang digunakan tidak sesuai dengan standar keamanan pangan.

Dampak bahaya pewarna sintetis dalam makanan bisa memicu reaksi alergi; gangguan kesehatan jangka panjang; hiperaktif pada anak; gangguan pencernaan; dan akumulasi racun dalam tubuh.

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Jakarta, menemukan makanan pengguna pewarna sintetis pada Bazar Takjil Ramadhan di Bendungan Hilir (Benhil) Jakarta Pusat.

"Dari 25 sampel yang kami uji, ada satu makanan mengandung pewarna sintetis," kata Kepala BBPOM di Jakarta Sofiyani Chandrawati Anwar di Jakarta, Senin (10/3).

Menurut dia, pengecekan makanan di Bazar Takjil tersebut merupakan kerja sama antara BPOM dan Pemerintah Kota Jakarta Pusat.

Pengecekan sampel tersebut lanjut dia, untuk memastikan masyarakat yang membeli takjil dan makanan di Bazar Takjil aman dari bahan berbahaya terutama bagi manusia.

Dia melanjutkan bahwa pemilik makanan tersebut juga langsung diberi edukasi agar tidak menjual makanan yang berbahaya bagi tubuh dan diminta semua yang mengandung bahan pewarna sintetis untuk tidak dijual.

"Kami langsung meminta pedagang agar tidak menjualnya," katanya.

Meski ditemukan adanya pewarna sintetis, Sofiyani memastikan semua makanan selain itu, dapat dikonsumsi dan aman bagi manusia.

Untuk itu, dia mengajak warga masyarakat supaya bisa mengenali ciri-ciri makanan yang mengandung bahan berbahaya.

"Kalau yang mengandung bahan berbahaya biasanya warnanya mencolok, tidak dikerubungi lalat, bau formalin dan lainnya," kata dia.

Pada Senin (10/3) sore ini sejumlah petugas dari BPOM di Jakarta dan Pemkot Administrasi Jakarta Pusat, mengecek sampel makanan dan jajanan yang dijual pada Bazar Takjil Benhil.

Mereka mengecek jajanan dan makanan yang dicurigai mengandung bahan yang berbahaya bagi tubuh seperti formalin, boraks, pewarna sintetis dan lain sebagainya.

Pengecekan tersebut untuk memastikan kelayakan makanan dikonsumsi warga yang sedang berburu takjil untuk berbuka puasa.

Cara menghindari bahaya pewarna sintetis adalah pilih makanan dengan pewarna alami seperti kunyit; pandan, atau bit; periksa label makanan dan hindari kode pewarna berbahaya seperti E102, E110, E122, dan E133; dan konsumsi makanan segar dan minim olahan untuk mengurangi paparan zat aditif.

Mengonsumsi pewarna sintetis dalam jumlah kecil yang diizinkan oleh BPOM memang masih dianggap aman, tapi tetap lebih baik berhati-hati dan memilih makanan dengan pewarna alami.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: