Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Masyarakat Lokal Jangan Hanya Jadi Penonton

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Namun, pembentukan komunitas kecil ini bukan tanpa hambatan. Tantangan di awal pembentukan ekosistem yakni berupaya meyakinkan ibu-ibu penenun yang memiliki potensi menenun, tetapi masih harus fokus ke sektor pertanian. Ekosistemnya baru terbentuk setelah anggotanya menyadari efek ekonomi di balik usaha itu.

Tenun Songke sangat prospesktif, tetapi minimnya pengetahuan membuat usaha ini kurang berkembang karena masih berkutat dengan kebiasaan menenun sesuai pesanan. "Kami menyadari keterbataan itu, tetapi kami tak pasrah dengan keadaan. Saya berpikir untuk mencari peluang agar mendapat fasilitas dan peralatan yang memadai, niat saya terjawab melalui Bantuan Pemerintah pada 2017 melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Kelompok tenun kami difasilitasi Rumah Tenun dan Sarana berupa peralatan tenun," tuturnya pada Koran Jakarta, Kamis (7/7).

Inovasi Produk

Alhasil, inovasi pewarnaan alami dalam tenunan menuai hasil yang memuaskan, kolaborasi inovasi tanpa mengurangi aspek kearifan lokal. Motif yang ditampilkan dalam kain tenunan ialah Mata Manuk (Mata Ayam) dan Rempa Te'ke (Jari Tokek) yang mencerminkan kearifan lokal budaya Manggarai Barat.

Singkat cerita, usaha tenun Roni berkembang pesat. Penjualan ke berbagai kota, seperti Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan beberapa kota lainnya, artinya produk tenunan (pewarnaan alami) sudah dikenal dan banyak peminat. Dia memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produknya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top