Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stok Pangan

Masyarakat Diimbau Tidak Panik dengan Membeli Beras Berlebihan

Foto : ANTARA/SISWOWIDODO

AWAN SANTOSA Peneliti Mubyarto Institute - Oleh karena itu perlu revitalisasi peran Bulog dan demokratisasi produksi dan tata niaga pangan (beras) dengan memperkuat peran koperasi tani.

A   A   A   Pengaturan Font

Selain itu, bantuan pangan beras 10 kg yang menyasar 22 keluarga penerima manfaat serta Gerakan Pangan Murah (GPM) yang mendatangi langsung ke pemukiman penduduk atau tempat keramaian untuk menjual beras dengan harga yang dapat dijangkau masyarakat.

Dalam kerangka peningkatan produksi beras, Arief menyebutkan pemerintah telah bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk meningkatkan luas panen padi. Menurut Arief, dengan proyeksi luas panen yang semakin bertambah, diharapkan produksi beras dapat meningkat sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.

"Kami close coordination dengan Menteri Pertanian yang hari ini bersama jajarannya bekerja keras untuk melakukan tanam. Jadi, panennya bisa 2,5 juta ton per bulan dan ini confirm memang harus dikerjakan. Kemarin sempat tertunda tanam karena ada climate change El Nino di akhir tahun," kata Arief.

Sementara itu, peneliti Mubyarto Institute, Awan Santosa mengatakan memang masyarakat jangan sampai panic buying beras. Lonjakan harga beras yang tidak berkorelasi dengan kesejahteraan petani menandakan masih ada persoalan dalam produksi dan distribusi (tata niaga) pangan termasuk beras.

"Oleh karena itu perlu revitalisasi peran Bulog dan demokratisasi produksi dan tata niaga pangan (beras) dengan memperkuat peran koperasi tani," tegas Awan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top