Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

"Massage" Kemasan Relaksasi Turistik

Foto : koran jakarta/aloysius widiatmaka
A   A   A   Pengaturan Font

Di Siem Reap memang transaksi dengan wisatawan asing banyak dilakukan dengan dollar AS, walau ada mata uang setempat (real). Warga setempat lebih senang menerima dollar AS daripada mata uang lokal. Indonesia juga dapat mengembangkan pijat untuk wisawatan ini di tempat-tempat terbuka ("emperan") untuk menepis isu-isu miring yang melekat di panti pijat. Praktik pijat massal dan terbuka di destinasi wisata tersebut berbeda dengan panti pijat yang dilakukan di bilik-bilik sehingga sering dilakukan prostitusi terselubung.

"Kementerian Pariwisata bisa saja mengembangkan massage terbuka untuk wisatawan di Bali, misalnya. Ini sehat dalam artian tidak mengandung unsur mesum karena benar-benar hanya untuk relaksasi turis," kata seorang traveler asal Jakarta yang ditemui saat massage di Siem Reap, Kristian (35). Menurutnya, kalau dilakukan massal dan terbuka seperti di Siem Reap ini, tak akan ada kucing-kucingan dengan tuduhan praktik-praktik asusila.

"Di Siem Reap ini, massage dikemas sebagai destinasi rekreasi. Sama sekali tak ada embel-embel asusila. Pemijatnya juga sopan-sopan. Kalau kita tidak mulai, mereka tidak berani menggoda," tambah dia. Kini saatnya, para pengelola area wisata mau tidak menyuguhkan massage profesional yang jauh dari bilik-bilik yang bisa mengundang kecurigaan asusila.

Untuk sampai Siem Reap, Kamboja, bisa naik Garuda Indonesia dari Bandara Soekarno Hatta. Ada yang berangkat pagi pukul 08.25 transit di Singapura dan Ho Chi Min, sampai di Siem Reap pukul 17.30. wid/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top