Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Bisnis

MARK Bukukan Kinerja Positif di Tengah Pandemi

Foto : ISTIMEWA

Ridwan Goh

A   A   A   Pengaturan Font

MEDAN - PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) membukukan penjualan Rp192,63 miliar pada kuartal II tahun 2020, meningkat 9,57 % dibandingkan kuartal II tahun 2019 sebesar Rp175,80 miliar. "Perseroan mampu meningkatkan laba bersih Rp51,72 miliar pada kuartal II tahun 2020 atau naik sebesar 14,65 % dibandingkan kuartal II tahun 2019 sebesar Rp45,11 miliar," kata Presiden Direktur MARK, Ridwan Goh, Selasa (28/7).

Pencapaian emiten yang bergerak dalam pembuatan produk porselen cetakan sarung tangan yang akan digunakan untuk medis, rumah tangga dan industri manufaktur ini, katanya, merupakan keberhasilan Perseroan menjaga tingkat efisiensi serta mempertahankan kualitas produk sesuai dengan permintaan pelanggan.

Hal ini terlihat dari keberhasilan perseroan yang berdomisili di Kawasan Industri Medan Star, Deli Serdang, Sumatera Utara itu menjaga margin laba kotor di 41,31 % dengan nilai sebesar Rp79,57 miliar dan margin laba bersih di 26,84%. "Pencapaian laba ini didukung strategi produksi dan efisiensi perseroan sepanjang kuartal II tahun 2020 di tengah pandemi Covid-19," sebut Ridwan Goh.

Ia menjelaskan, mMelalui Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Nomor 08 Tahun 2020, Pemerintah resmi menurunkan harga gas industri menjadi US$ 6 per million british termal units (mmbtu). Terdapat 7 sektor industri yang bisa menikmati penurunan harga gas tersebut, yaitu; pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, kaca dan sarung tangan karet. "Penurunan harga gas ini tentunya memberikan dampak yang baik bagi MARK, dikarenakan komposisi biaya bahan bakar gas terhadap biaya produksi mencapai 10% sampai dengan 15%."

Menurut Ridwan, seiring meningkatnya kebutuhan sarung tangan di tengah pandemi Covid-19 yang sedang merebak di berbagai negara, dan dinyatakannya sebagai pandemi global oleh organisasi kesehatan dunia WHO, telah meningkatkan kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya kesehatan, mengakibatkan pertumbuhan pabrik sarung tangan di Amerika Serikat, China dan Afrika Selatan dapat dikatakan cukup pesat.

Salah satu strategi MARK untuk mengejar pertumbuhan penjualan adalah perseroan senantiasa menambah pelanggan baru. Pada bulan Mei lalu terjadi permintaan cetakan sarung tangan dengan kapasitas produksi yang besar yang berasal dari 3 pelanggan baru asal negara China. Ketiga pelanggan baru tersebut telah menyepakati sales contract atau kontrak dagang dengan MARK. "Pengapalan unit cetakan sarung tangan tersebut dilakukan sepanjang Juni 2020 sampai dengan Oktober 2020. Dengan kontrak dagang ini, maka kontribusi pasar ekspor ke China diperkirakan akan meningkat 20% - 25%," paparnya.

uky/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top