Marischka Prudence

Akrab dipanggil Pru kependekan dari Prudence, mengaku memulai perjalanan yang tidak masuk akal ketika mendapatkan pekerjaan sebagai reporter berita di Metro TV. Pekerjaan itu membuka peluang luar biasa untuk memiliki pengalaman yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. "Saya ditugaskan sebagai jurnalis untuk hard news, saya kebanyakan berurusan dengan politik dan bencana alam. Selama saya di lapangan, banyak bencana alam terjadi di Indonesia, dan saya biasanya yang mendapat telepon ketika itu terjadi," ungkap Pru.

Menjadi wartawan perempuan yang berburu hard news di masa itu, memang masih tergolong sedikit. Medan liputan yang cukup berat dan beragam memang masih belum membuka peluang untuk banyak perempuan terjun ke sana.

"Saya tidak pernah menyesal menjadi wartawan berita, saya sangat menikmatinya, itu membawa saya ke mana-mana, dari mewawancarai wakil presiden Indonesia, melihat situasi buruk di daerah kumuh, berlari ketika gunung berapi meletus, melihat konstruksi bangunan cepat di Angola, dan bahkan bertemu dan melihat kisah sedih selama liputan saya di Afghanistan,"kata Pru.

Berbagai kejadian dan kenyataan di lapangan yang memang keras, justru membuat Pru jatuh cinta, karena mendapat banyak hal, pengalaman dan perjalanan. Hal lain semakin menambah dirinya istimewa, Pru mendapat tugas dari kantornya untuk mengambil sertifikat scuba diving. Padahal di masa itu hanya klub-klub selam tertentu saja yang memiliki penyelam wanita.
Halaman Selanjutnya....