Marinir Indonesia dan Amerika Susun Skenario Pembebasan Duta Besar Amerika untuk Indonesia yang Disandera Teroris
Operasi pembebasan sandera di Banyuwangi.
Foto: IstimewaBANYUWANGI - Suasana pagi hari di pantai Pancer, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Selasa (15/6) tidak seperti biasanya. Pagi itu suasana pantai yang biasanya dipakai para nelayan untuk membongkar ikan hasil tangkapan tersebut begitu sepi dan tidak ada aktifitas para nelayan.
Penyebab sepinya pantai Pancer karena pantai yang berada di pesisir selatan Banyuwangi tersebut telah dikuasai oleh kelompok teroris yang berhasil menyandera Duta Besar Amerika untuk Indonesia Mr Galih Broughman keturunan Indonesia.
Kelompok teroris tersebut berhasil menyandera Duta Besar Amerika pada saat perjalanan kunjungan kerja ke wilayah Banyuwangi.
Dengan adanya kejadian tersebut dan atas persetujuan kedua negara, prajurit Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL bekerjasama dengan prajurit United States Marines Corps (USMC) Reconnaissance Unit mendapat perintah dari Satuan Atas untuk membebaskan Duta Besar Amerika tersebut dari kelompok teroris.
Prajurit Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL di bawah pimpinan Lettu Mar Adzami Patriot membuat perencanaan untuk pembebasan sandera dengan prajurit United States Marines Corps (USMC) Reconnaissance Unit yang dipimpin oleh Captain Nicholas Paparella.
Perencanaan dikerjakan di Posko yang berada di Pusat Latihan Pertempuran Korps Marinir 7 Lampon, Banyuwangi. Dan skenario disusun dengan operasi melalui darat dan udara dengan menggunakan pesawat Heli Bell-412/HU-4206.
Rencana segera dijalankan. Sempat terjadi baku tembak dengan kelompok teroris saat prajurit Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL dan prajurit United States Marines Corps (USMC) Reconnaissance Unit mendekati markasnya yang berada di Pancer.
Dengan kemampuannya sebagai pasukan khusus, prajurit Marinir kedua negara tersebut akhirnya berhasil melumpuhkan anggota kelompok teroris tersebut dan membebaskan Duta Besar Amerika yang disandera, kemudian diamankan dengan cara STABO menggunakan Heli Bell-412/HU-4206 milik Skuadron 400 Wing Udara 2 Puspenerbal Surabaya dengan pilot Mayor Laut (P) Hadi dan Copilot Letda Laut (P) Dito.
Kejadian tersebut merupakan skenario latihan berganda (full mission profile) yang merupakan materi puncak dalam Latihan Bersama Marinir Indonesia dan Marinir Amerika dengan sandi Reconex 21-II yang dimulai sejak tanggal 3 Juni 2021.
Latihan full mission profile merupakan gabungan dari materi yang dilatihkan dalam Reconex 21-II yaitu menembus gelombang, long range navigation, renang rintis, konfirmasi pantai pendaratan, Jungle Patrol, Close Quarter Battle (CQB), Fastrope, STABO, menembak dan Survival.
Kegiatan yang disampaikan kepada media pada Rabu (16/6) pagi tersebut disaksikan secara langsung oleh Dansatgaslat Letkol Mar Supriyono, Paopslat Lettu Mar Eko, S.S., Putra, Mayor Mar Venny Woaten dan Lettu Mar Ahmad Ilyas selaku penilai dan anggota Posal Pancer.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Eko S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemerintah Siapkan Pendanaan Rp20 Triliun untuk UMKM-Pekerja Migran
- 2 Kabar Gembira untuk Warga Jakarta, Sambung Air PAM Baru Kini Gratis
- 3 Perluas Akses Permodalan, Pemerintah Siapkan Pendanaan Rp20 Triliun untuk UMKM hingga Pekerja Migran
- 4 Penjualan Tesla di Tiongkok Capai Rekor Tertinggi pada 2024
- 5 Barca Wajib Waspadai Barbastro