Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Marcos Jr: Filipina Tidak akan Jadi Pos Persiapan Aksi Militer

Foto : AFP/Ted Aljibe

Presiden Ferdinand Marcos mengatakan dia tidak akan membiarkan Filipina menjadi "pos persiapan" untuk aksi militer.

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Presiden Ferdinand Marcos mengatakan pemerintahnya tidak akan membiarkan Filipina menjadi "pos persiapan" untuk aksi militer, menjelang pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden pada Senin (1/5).

Manila baru-baru ini memberi Washington akses ke lebih banyak pangkalan militer Filipina karena sekutu berusaha melawan ketegasan Tiongkok di wilayah tersebut dan klaimnya atas perairan, pulau, dan beting yang disengketakan.

"Kami tidak akan mendorong tindakan provokatif yang akan melibatkan Filipina oleh negara lain," kata Marcos kepada wartawan pada Minggu di atas pesawat dalam perjalanan ke Washington.

"Kami tidak akan mengizinkan Filipina digunakan sebagai pos persiapan untuk segala jenis aksi militer."

Kunjungan Marcos dilakukan setelah Amerika Serikat meminta Tiongkok untuk menghentikan "perilaku provokatif dan tidak aman" di Laut Tiongkok Selatan yang diperebutkan setelah nyaris bertabrakan dengan kapal penjaga pantai Filipina.

"Kami menyerukan kepada Beijing untuk menghentikan tindakannya yang provokatif dan tidak aman," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller pada Sabtu. Setiap serangan terhadap angkatan bersenjata Filipina akan memicu tanggapan AS.Manila dan Washington terikat oleh pakta pertahanan bersama 1951.

Insiden 23 April itu "hampir menabrak dan ... dapat menimbulkan korban di kedua belah pihak", kata Marcos dalam penerbangan itu, menurut pernyataan istana kepresidenan Filipina.

"Itulah tepatnya yang ingin kami hindari."

Pemimpin Filipina mendesak Tiongkok untuk menindaklanjuti kesepakatannya dengan Presiden Xi Jinping, yang dicapai awal tahun ini di Beijing, untuk membentuk "mekanisme komunikasi langsung" mengenai isu-isu yang melibatkan klaim yang tumpang tindih di Laut Tiongkok Selatan.

Sementara Manila telah membentuk timnya, Beijing belum melakukan hal yang sama, kata Marcos.

Beijing mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut Tiongkok Selatan, mengabaikan keputusan pengadilan internasional bahwa pernyataannya tidak memiliki dasar hukum.

Marcos mengatakan dia tidak akan membiarkan Tiongkok menginjak-injak hak Filipina di laut dan condong ke Amerika Serikat saat berusaha memperkuat hubungan pertahanan.

Bulan lalu, Filipina mengidentifikasi empat pangkalan militer - selain lima lokasi yang ada - yang akan dapat diakses oleh pasukan AS, termasuk satu di dekat Kepulauan Spratly yang disengketakan dan dua menghadap ke Taiwan.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top