Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Marco Polo

Marco Polo Tulis Kisah Petualangan Ketika di Penjara

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Setelah tinggal di Tiongkok selama 17 tahun antara 1275 dan 1292, Marco Polo bersama dengan ayah dan pamannya, akhirnya meninggalkan Tiongkok pada 1292 setelah Kublai Khan akhirnya membiarkan mereka pergi. Alasannya adalah Marco akan mengawal seorang putri yang dikirim Khan untuk menikah dengan sesama penguasa Mongol bernama Arghun di Persia.

Khan memberi mereka surat perlindungan yang membolehkan rombongan Marco Polo melalui kerajaannya dan negara bawahannya, serta hadiah perpisahan berupa permata yang luar biasa. Keluarga Polo itu akhirnya pulang ke Venesia pada 1295,tahun setelah Kublai Khan meninggal. Ia berlayar melalui perjalanan laut dalam perjalanan epik yang melewati Vietnam, Sumatra, Sri Lanka, dan Teluk Persia.

Mereka telah pergi dari Venesia selama 24 tahun dan mengalami kesulitan yang dapat dimengerti untuk meyakinkan sesama warga mereka tentang siapa mereka. Perhiasan luar biasa yang mereka bawa kembali sangat membantu dan bahkan memberi Polo julukan "Millioni", meskipun beberapa sumber mengklaim bahwa nama itu berasal dari Marco yang terus-menerus mengulangi kekayaan besar yang dilihat di Tiongkok.

Kesetiaan Marco Polo pada kampung halamannya tetap kuat, dan sang petualang bertempur dalam perang melawan musuh lama Venesia yaitu Genoa. Ketika ia bertugas sebagai kapten laut, Marco Polo terluka dan ditangkap oleh orang Genoa pada 1298.

Dia kemudian dipenjara. Dalam penjara ini ia mendapatkan kesempatan menuliskan petualangan epiknya di Asia. Sebenarnya sesama narapidana yang menulis kisah Marco Polo itu yaitu seorang Rusticien dari Pisa (alias Rustichello atau Rustigielo), yang menulis apa yang didikte Marco Polo berdasarkan catatan pribadinya yang dibuat di Asia, yang disebutkan beberapa kali dalam teks itu sendiri.

Setelah dibebaskan dari penjara, Marco Polo menjalani kehidupan yang tenang sesudahnya. Dia menikah dan memiliki tiga anak perempuan. Petualang itu meninggal pada usia 70 tahun pada tahun 1324dan dimakamkan di dekat Gereja St Lorenzo di Venesia.

Konon saat Marco Polo mendekati ajal, penjelajah hebat sempat diminta untuk mengakui bahwa bukunya itu adalah dongeng belaka. Marco hanya menjawab bahwa dia hanya menggambarkan setengah dari keajaiban yang dia lihat.

Dalam bukuThe Travels, yang diedarkan 1298 langsung menimbulkan sensasi dan disebut-sebut sebagai jendela ke dunia Timur yang sangat jauh dan eksotis. Kisah-kisah fantastis tentang orang-orang dan adat istiadat yang sangat aneh memikat Eropa abad pertengahan ketika beberapa terjemahan dari manuskrip Prancis asli dibuat.

Marco menyebutkan praktik unik berupa peredaran uang kertas dan penggunaan batu bara sebagai bahan bakar rumah tangga yang tidak dikenal di Eropa. Ketika Tiongkok mengejar periode isolasionisme relatif setelah kematian Kubilai Khan dan kebangkitan Dinasti Ming, penjelajah dunia besar berikutnya dilakukan untuk menjembatani kesenjangan antara Timur dan Barat.

Negeri itu mengutus Zheng He atau Laksamana Cheng Ho (1371-1433) untuk melakukan perjalanan. Ia menjelajahi lautan hingga Teluk Persia dan Afrika timur selama tujuh perjalanan laut epiknya. Kemudian, pada 1492, dunia menjadi lebih terbuka ketika salah satu pembacaThe Travelsterinspirasi oleh kisah kekayaan luar biasa di Timur.

Apa yang dilakukan Cheng Ho kemudian menginspirasi orang Eropa untuk menemukan rute yang mengarah ke barat melintasi perairan yang belum dipetakan dan mencapai Asia melalui laut.Satu diantaranya adalah Christopher Columbus yang malah menemukan benua Amerika.hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top