Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Layanan Keuangan Nonbank

Manulife Indonesia Jaga Kepercayaan Nasabah

Foto : KORAN JAKARTA/M YASIN

APRESIASI NASABAH - Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia Jonathan Hekster didampingi oleh Direktur & Chier Legal & Complience Officer Apriliani Siregar (kedua dari kanan) dan Direktur & Chief Financial Officer Colin Startup usai memberikan apresiasi kepada dua nasabah istimewa yaitu Yovita Gunawan (pemilik polis Manulife terbanyak yakni 29 polis) dan Emiryzard Shah Khaled Hilman (pemegang polis termuda di Manulife), di Jakarta, Senin (20/5).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia), mengakui kinerja positif yang diraih tiap tahunnya, tak lepas dari keberhasilan menjaga kepercayaan nasabah.

"Nasabah harus menjadi yang terutama. Jangan lihat dari hasil laba dulu, tetapi pikirkan dulu apa yang diperlukan nasabah," ujar Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Manulife Indonesia Jonathan Hekster saat memberikan apresiasi kepada dua nasabah Manulife Indonesia di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Hekster yang didampingi jajaran direksi Manulife Indonesia lainnya memberikan tanda apresiasi kepada Yovita Gunawan (41) dan Emiryzard Shah Khaled Hilman (18 tahun).Kedua nasabah itu merupakan nasabah unik Manulife Indonesia. Yovita merupakan nasabah yang memiliki polis Manulife terbanyak yakni 29 polis dan Emir, sapaan akrab Emiryzard, adalah pemegang polis termuda di Manulife Indonesia.

Hekster menjelaskan, kekuatan bisnis Manulife Indonesia adalah untuk memastikan kapabilitas pembayaran klaim kepada nasabah. Sepanjang 2018, Manulife Indonesia membayar klaim ke nasabah sebesar 5,5 triliun rupiah. "Jangan sampai saat nasabah mengalami bencana, kita tambah lagi dengan ketidakpastian," tutur Hekster.

Ternyata, apa yang disampaikan Hekster, diamini baik oleh Yovita dan Emir. Keduanya mengaku puas dengan layanan yang diberikan Manulife Indonesia, terutama dalam kepastian klaim. Bahkan, saking puasnya, Yovita membeli 29 produk proteksi Manulife untuk dirinya dan keluarganya. Tak hanya klaim, layanan dan kejujuran Manulife Indonesia yang membuatnya puas.

Yovita mengisahkan, dia memiliki polis pertamanya pada 1998 yakni produk Darma Prodana. Produk proteksi kesehatan dan investasi itu ternyata sangat menguntungkan, hanya beberapa kali bayar, imbal hasilnya cukup besar. Setelah itu, dia mengambil produk lainnya.

Pernah suatu ketika dia harus menjalani operasi, ternyata tidak sampai 12 hari, klaimnya cair. Begitu juga ketika dia masuk rumah sakit, tetapi tidak memiliki waktu klaim dan mengurus administrasi klaim di rumah sakit, ternyata dibantu agen asuransi Manulife hingga seluruhnya selesai dan klaim dibayar dalam dua pekan.

Membangun Kesadaran

Sementara itu, Emir, nasabah termuda Manulife mengaku membeli polis asuransi Manulife Indonesia karena pengalaman buruk yang dihadapi kakak sulungnya. Kakaknya berkali-kali masuk rumah sakit dan menghabiskan uang sangat besar.

Sementara, kakaknya itu tak memiliki proteksi asuransi. Belajar dari pengalaman itu, kakak keduanya ikut perlindungan asuransi Manulife Indonesia dan mendapat proteksi dengan layanan memuaskan. "Makanya, saya ikut membeli polis Manulife, apalagi kata ayah saya, produk asuransi itu juga ada investasinya," ujar Emir.

Emir mengaku ikut urunan membayar premi bersama kedua orang tuanya dari uang sakunya bermain band. Menurut dia, adanya perlindungan jiwa berikut investasi membuat dia lebih percaya diri untuk proteksi di masa mendatang. Apalagi, pada masa mendatang, biaya untuk perawatan di rumah sakit tentu tidak murah.

Beberapa waktu lalu, Soemaryono Rahardjo dari Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) kepada awak jurnalis menjelaskan, selalu ada peningkatan tarif di rumah sakit swasta di Indonesia.Hal itu terjadi karena mengikuti laju inflasi. Selain itu, perkembangan teknologi juga mempengaruhi biaya berobat di rumah sakit.

mad/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top