Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelestarian Lingkungan

Mantan Presiden Obama: Umat Manusia Harus Menjaga Bumi sebelum Bermimpi Jelajahi Mars

Foto : SAUL LOEB / AFP

Mantan Presiden AS, Barack Obama.

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, pada Rabu (13/3), mengatakan umat manusia harus melestarikan Bumi sebelum bermimpi untuk menjelajahi Mars karena perang nuklir dan perubahan iklim yang tidak terkendali pun tidak dapat membuat planet merah itu lebih layak huni.

Berbicara pada konferensi energi terbarukan di Paris, Obama menyebut banyak di antara para taipan Lembah Silikon sedang membangun pesawat luar angkasa yang dapat membawa manusia ke Mars.

"Tetapi, ketika saya mendengar beberapa orang berbicara tentang rencana untuk menjelajahi Mars karena lingkungan Bumi mungkin sudah sangat terdegradasi sehingga tidak dapat ditinggali, saya melihat mereka seperti, apa yang Anda bicarakan?"

"Bahkan setelah perang nuklir, Bumi akan lebih layak huni dibandingkan Mars, bahkan jika kita tidak melakukan apa pun terhadap perubahan iklim, Bumi masih memiliki oksigen, sejauh yang kami tahu, Mars tidak memilikinya," kata Obama.

"Saya lebih suka kita berinvestasi dalam menjaga planet ini di sini," lanjutnya, sambil mengatakan bahwa eksplorasi ruang angkasa seharusnya bertujuan mengumpulkan pengetahuan dan penemuan daripada menciptakan ruang hidup baru bagi umat manusia.

Hidup di Bumi

Obama mengatakan manusia dirancang untuk hidup di Bumi. "Kita dirancang untuk tempat ini, dan alangkah baiknya jika kita menjaga tempat ini sedemikian rupa sehingga layak huni," tuturnya.

Dikutip dari The Straits Times, selama satu jam, Obama membahas catatan iklimnya di Gedung Putih antara tahun 2009 dan 2017.

Mengenai penerusnya dan calon presiden masa depan Donald Trump, seorang yang sejak lama skeptis terhadap perubahan iklim dan menarik Amerika Serikat dari Perjanjian Paris tahun 2015, Obama mengatakan fakta sudah membuktikannya.

Obama berbicara sebagai tamu istimewa pada pembukaan Powr Earth Summit, sebuah pertemuan yang diselenggarakan oleh dua pengusaha energi terbarukan dan dihadiri oleh para pelaku industri.

Seperti dikutip dari Antara, sebelumnya diberitakan pada 6 Maret 2024, pukul 16.00 Waktu Pasifik hari ini, MethaneSAT secara efektif memisahkan diri dari SpaceX Transporter-10 yang membawa pemantau emisi ke luar angkasa. Satelit terobosan ini dirancang untuk membantu melindungi iklim Bumi melalui percepatan penurunan kadar polutan rumah kaca yang sangat tinggi, dengan fokus utama pada sektor minyak dan gas, sebagai sumber utama emisi metana.

Dikembangkan oleh anak cabang organisasi nirlaba dunia Environmental Defense Fund, MethaneSAT akan memantau dan mengukur total emisi metana dalam cakupan yang sangat luas dan tidak terjangkau oleh satelit lain, serta mengidentifikasi penghasil emisi yang besar di tempat-tempat yang tidak terjangkau satelit lain.

Data dari MethaneSAT akan memungkinkan perusahaan dan pemerintah untuk melacak emisi, dan memberi para pemangku kepentingan -masyarakat, pemerintah, serta investor- akses data secara gratis dan dalam waktu yang hampir akurat, serta kemampuan baru untuk membandingkan hasilnya dengan tujuan dan kebijakan emisi.

"Mengurangi polusi metana dari penggunaan bahan bakar fosil, pertanian, dan sektor lain adalah satu-satunya cara tercepat untuk memperlambat laju pemanasan seiring upaya kita untuk mendekarbonisasi sistem energi," ujar Direktur Environmental Defense Fund (EDF), Fred Krupp.

Untuk itu diperlukan data yang komprehensif mengenai polusi ini dalam skala global. MethaneSAT akan menunjukkan kepada kita cakupan peluang secara lengkap dengan melacak emisi hingga ke sumbernya.

"Kekuatan super yang dimiliki oleh MethaneSAT adalah kemampuan untuk mengukur tingkat metana dengan resolusi tinggi di area yang luas, termasuk sumber-sumber yang lebih kecil dan tersebar yang menyumbang sebagian besar emisi di berbagai wilayah. Mengetahui seberapa banyak metana berasal dari mana serta bagaimana tingkatannya berubah-ubah itu sangat penting," terang Steven Hamburg, Chief Scientist EDF, dan pemimpin proyek MethaneSAT.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top