Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mantan Menteri Kehakiman Brazil Ditangkap karena Diduga Membiarkan Kerusuhan

Foto : Freshnewsasia

Anderson Torres, Menteri Kehakiman era Presiden Jair Bolsonaro ditangkap setelah penyerbuan ribuan Bolsonaristas ke gedung pemerintah.

A   A   A   Pengaturan Font

BRASILIA - Mantan Menteri Kehakiman dan Keamanan Publik Brazil Anderson Torres, yang bertanggung jawab atas keamanan di Brasilia selama invasi gedung-gedung pemerintah pekan lalu, ditangkap karena dicurigai "melakukan pembiaran" dan "pura-pura tidak tahu".

Torres, mantan menteri kehakiman di masa presiden Jair Bolsonaro ditangkap usai kembali ke Brazil pada Sabtu (14/1) setelah berlibur di Florida, negara bagian AS yang sama yang dikunjungi Bolsonaro setelah kalah dalam pilpres lalu.

Mantan menteri itu mengatakan pada Kamis bahwa bukti yang diberikan polisi diambil di luar konteks ketika rumahnya digerebek minggu ini.

Hakim Mahkamah Agung Brazil Alexandre de Moraes memerintahkan penangkapan Torres pada Selasa kemarin.Belum jelas apa dakwaan itu, tetapi Moraes mengatakan atas dugaan "kelalaian" dan "penyusupan" oleh Torres.

Menteri kehakiman yang baru, Flavio Dino, mengatakan, pihak berwenang akan memberi Torres waktu sampai Senin untuk kembali ke Brazil atau dia akan menghadapi ekstradisi.

Setelah mengetahui perintah penahanan Moraes, Torres mengatakan di Twitter pada Selasa bahwa dia akan menghentikan liburannya dan kembali ke Brazil untuk menyerahkan diri.

Dino juga membenarkan penemuan di rumah Torres tentang draf keputusan yang mengusulkan langkah-langkah darurat untuk kemungkinan "koreksi" pemilihan Oktober, yang dimenangkan Lula dengan selisih tipis.

Rancangan keputusan yang tidak bertanggal dan tidak ditandatangani mencantumkan nama Bolsonaro di bagian bawah.Namun Dino mengatakan penulisnya tidak diketahui.

Torres mengatakan di Twitter bahwa dokumen itu "kemungkinan" bagian dari tumpukan kertas yang ditakdirkan untuk dihancurkan. Isi draf itu telah diambil "di luar konteks" untuk "memberikan narasi palsu" terhadapnya.

Pekan lalu, ribuan "Bolsonaristas", pendukung Bolsonaro menyerbu gedung-gedung pemerintah, memecahkan jendela dan furnitur, menghancurkan karya seni yang tak ternilai harganya, dan meninggalkan pesan grafiti yang menyerukan kudeta militer.

Mahkamah Agung telah setuju untuk membuka penyelidikan terhadap Bolsonaro karena diduga mendorong protes.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top