Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Energi Terbarukan

Manfaat Kesehatan Jauh Melebihi Biaya Mitigasi Perubahan Iklim

Foto : ISTIMEWA

GELOMBANG PANAS EKSTREM I Seorang warga membasuh badannya dari gelombang suhu panas ekstrem di New Delhi, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Gelombang Panas

Musim panas yang awal dan terik di India tahun ini menyebabkan negara itu mencatat Maret terpanasnya dalam 122 tahun. Pada April, New Delhi memiliki tujuh hari berturut-turut dengan suhu diatas 40 derajat Celsius.

Serbuan gelombang panas menyebabkan kematian, mengancam panen gandum dan memperburuk krisis listrik. "Gelombang panas juga menyoroti poin penting, kelompok yang paling terpinggirkan menderita pertama dan terburuk dari dampak kesehatan. Tindakan yang kita ambil untuk mengatasi perubahan iklim juga harus mengurangi ketidakadilan kesehatan dan mendukung masyarakat yang rentan," kata Sapsford.

Singapura juga akan menghadapi tantangan perubahan iklim. Sebuah laporan 2021 dalam jurnal ilmiah The Lancet mengatakan negara-negara seperti Singapura, yang menempati peringkat tinggi atau sangat tinggi pada indeks pembangunan manusia, paling rentan terhadap peningkatan wabah demam berdarah dan suhu panas yang ekstrem.

Cuaca yang lebih hangat memungkinkan nyamuk Aedes berkembang biak lebih cepat. Kasus demam berdarah Singapura tahun ini sudah meningkat pesat, dengan lebih dari 6.600 kasus dalam empat bulan, bahkan sebelum puncak musim demam berdarah Juni hingga Oktober.


Redaktur : andes
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top