Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Operasi Katarak

Manajemen RS Mulya Dipanggil Dinkes Tangerang

Foto : istimewa

dr. Lisa Puspadewi

A   A   A   Pengaturan Font

TANGERANG - Dinas Kesehatan Kota Tangerang akan memanggil segera manajemen Rumah Sakit (RS) Mulya untuk mengklarifikasi gagalnya operasi katarak terhadap beberapa pasien. Pihaknya tidak segan untuk memberikan sanksi jika ada kesalahan prosedur dalam tindakan medis tersebut.

"Terkait kasus ini kita kan punya fungsi Pembinaan dan Pengawasan (Binwas) untuk itu nanti kita akan panggil manajemen rumah sakit untuk dimintai keterangan dan klarifikasi. Kalau ditemukan kesalahan prosedur kita akan cabut ijin operasionalnya," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr. Lisa Puspadewi, di Tangerang, Kamis (7/2)

Akhir Januari, RS Mulya melakukan operasi katarak terhadap belasan pasiennya. Belakangan, pasien yang telah dioperasi katarak ini kembali ke RS Mulya untuk mengeluhkan sakit yang bertambah. Bahkan, beberapa diantaranya langsung dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk menjalankan perawatan medis lebih lanjut.

Pada Rabu (6/2), sejumlah keluarga pasien korban operasi katarak ini menemui pihak manajemen RS Mulya untuk meminta penjelasan dan tanggung jawab rumah sakit. Sebab, beberapa diantaranya, pasien yang menjalani operasi katarak itu malah mengalami kebutaan.

Maryam, lansia asal Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Karang Tengah, Tangerang menjadi salah satu korban operasi katarak itu. Dia terpaksa harus menjalani operasi pengangkatan mata dan diganti dengan mata palsu di RSCM.

"Iya dari pihak RS sih tadi mengakui atas semua kejadian ini. Dia (management) sangat turut prihatin. Kemarin habis operasi, mata emak malah nggak bisa melihat. Emak bilang, kalau mata dia malah kaya kaca retak," ujar Maymunah, salah satu anak Maryam yang turut menemui manajemen RS Mulya.

Kepala Divisi Humas dan Marketing RS Mulya, Ade Suhendi membenarkan adanya pertemuan manajemen RS Mulya dengan pihak keluarga korban. Namun, pihaknya masih menunggu hasil audit medis untuk memastikan adanya kesalahan proses medis tersebut.

"Menurut Dirut audit medisnya belum selesai. Tapi kalau pertemuan dengan keluarga Bu Maryam sepertinya jadi. Tapi saya bukan PPA (profesional pemberi asuhan), sehingga tidak bisa mendengarkan atau mengetahui rahasia medis," kata Hendi, sapaan akrab Ade Suhendi.

Menurutnya, pihak Rumah Sakit Mulya akan menjalankan aturan sesuai prosedur yang ada. Bahkan, ucapnya, sejak adanya keluhan oleh pasien pasca operasi, pihaknya sudah menjalankan prosedur yang berlaku.

"Semua di medis sesusi prosedur . Langkah dari RS sejak awal diketahui langsung mengambil langkah penyelamatan dengan membawa atau merujuk ke RSCM," tegasnya.

Pihaknya mengaku akan menangani masalah tersebut secara transparan dan bertanggung jawab penuh terhadap pasien. Pihaknya akan mengikuti semua prosedur dan peraturan yang ada. pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top