Manajemen Risiko Museum dan Cagar Budaya Diperkuat

JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan memperkuat manajemen risiko bencana museum dan cagar budaya. Langkah ini untuk mencegah terjadinya bencana seperti kebakaran di Museum Nasional Indonesia (MNI) beberapa waktu lalu.

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (MCB), Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, mengatakan, saat ini penanganan terhadap MNI beserta koleksinya terus dilakukan. Setelahnya, akan ada persiapan museum dan cagar budaya di Indonesia dalam menanggulangi potensi dan tantangan bencana yang dihadapi.

"Program ini juga akan menggunakan Pedoman Cagar Budaya Tangguh Bencana yang diterbitkan Ditjen Kebudayaan pada tahun 2023 sebagai referensi awal," ujar Mahendra, di Jakarta, Kamis (28/9).

Dia menerangkan, dalam prosesnya pihaknya akan menggandeng berbagai pihak, salah satunya dengan World Bank. Adapun diskusi dengan World Bank bagian dalam perancangan Disaster Risk Management Plan atau program dan asesmen risiko terhadap bencana khusus untuk museum dan cagar budaya.

"Bersama dengan World Bank, kami akan berkolaborasi untuk menyusun program dan rencana kerja tanggap darurat terhadap bencana pada museum dan cagar budaya," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....