Manajemen Keuangan Negara Terlalu Gali Lubang Tutup Lubang
"Kenapa? Karena kalau tumbuh tapi cuma dari perdagangan barang impor, ya nggak cukup untuk nyerap pengangguran, dan dagang juga akan terjebak di pendapatan menengah, sulit akan maju. Kalau tidak maju, kembali lagi masalah lapangan kerja minim, pendapatan minim," tandas Fadli Hasan.
Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Esther Sri Astuti, mengatakan dampak negatif turunya Indonesia, pertama, sebagai lower middle income country pasti kapasitas terbatas, karena minim investasi yang masuk. Kapasitas yang terbatas dibarengi bonus demografi bisa menjadi malapetaka karena dilihat struktur tenaga kerja Indonesia, 80 persen berpendidikan rendah SD-SMA. "Artinya, Indonesia didominasi unskilled labor. Fenomena ini mengakibatkan kenaikan angka pengangguran akan mungkin sangat terjadi," ucapnya.
Kemudian, terbatasnya kapasitas Indonesia sebagai lower middle income country mengakibatkan ruang fiskal semakin terbatas sehingga anggaran pemerintah untuk melakukan pembangunan, untuk social protection masyarakat, dan benefit lainnya untuk masyarakat Indonesia juga semakin terbatas.
Adapun efek positifnya, lanjut Esther, fasilitas sebagai negara berkembang tetap kita peroleh seperti pemberian grant lebih mudah diperoleh, suku bunga utang lebih rendah, utang juga lebih mudah diperoleh.
Sementara efek lainnya, beberapa fasilitas lainnya sebagai lower middle income country tetap melekat seperti fasilitas ekspor dari negara berkembang, proyek proyek pembangunan yang menjadi CSR (corporate social responsibility) negara-negara maju untuk negara berkembang tetap bisa dinikmati. n SB/YK/ers
Redaktur : Fredrikus Wolgabrink Sabini
Komentar
()Muat lainnya