Malaysia Minta Otoritas Macau Tangkap Jho Low
Foto: istimewaKUALA LUMPUR - Kepolisian Malaysia meminta otoritas Macau menahan miliarder Low Taek Jho alias Jho Low yang diyakini bersembunyi di sana. J
ho Low yang dekat dengan mantan Perdana Menteri (PM) Najib Razak itu disebut sebagai sosok sentral dalam skandal megakorupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Dia diburu otoritas Malaysia sejak beberapa tahun terakhir. Jho Low sempat bersembunyi di Hong Kong selama tiga bulan.
Namun, otoritas Hong Kong tidak mengambil tindakan untuk menangkap Jho Low - meskipun ada Red Notice dari Interpol - karena tidak ada permintaan resmi dari pemerintah Malaysia.
Ketika tim Kepolisian Malaysia mendatangi Hong Kong untuk menangkapnya, Jho Low telah lebih dulu kabur ke Macau.
Sayangnya, Macau tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan negara lain, termasuk Malaysia.
Macau merupakan bagian dari Tiongkok, namun memiliki konstitusi tersendiri. Kepolisian Malaysia kini berupaya keras untuk bisa menangkap dan memulangkan Jho Low ke Malaysia.
Kabur via Laut
Seperti dilansir kantor berita Bernama, Selasa (10/7), Kepala Kepolisian Federal Malaysia, Inspektur Jenderal Polisi Mohamad Fuzi, menuturkan bahwa pihaknya telah mengajukan pemohonan resmi kepada Macau untuk menangkap Jho Low.
"Sebelum ini, kami telah mengirimkan tim ke Hong Kong untuk melacak Jho Low setelah kami diberi tahu otoritas di sana.
Namun, buronan ini telah kabur ke Macau via laut ketika kami tiba," ucap Mohamad Fuzi dalam pernyataannya. "Kami telah mengirimkan permintaan resmi ke Macau terkait kasus ini.
Sekarang, kami harus menunggu respons dari Macau agar kami bisa melacak Jho Low," imbuh Mohamad Fuzi. Para jaksa AS menuduh Low telah menggelapkan 4,5 miliar dollar AS dana 1MDB yang diterima dari para pejabat tingkat tinggi dan rekan mereka.
Kementerian Hukum AS telah mengajukan sejumlah gugatan untuk mengklaim aset yang diyakini dicuri dari 1MDB.
Aset senilai sekitar 1,7 miliar dollar AS itu termasuk lukisan Picasso, perhiasan, dan sebuah kapal pesiar senilai 265 juta dollar AS. Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) kini tengah menyelidiki 1MDB, khususnya unit perusahaannya SRC International.
Akhir tahun 2015 terdapat aliran dana sebesar 10,6 juta dollar AS atau setara 42 juta ringgit (146 miliar rupiah) dari SRC International ke sebuah rekening milik Najib. SRC International dibentuk pemerintahan Najib pada tahun 2011 untuk mengejar investasi internasional di sektor sumber daya energi. SB/AFP/P-4
Redaktur: Khairil Huda
Penulis: AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Mai Hang Food Festival Jadi Ajang Promosi Kuliner Lokal Labuan Bajo
- 2 Otorita Labuan Bajo: Mai Hang Food ajang promosi kuliner lokal
- 3 Jenderal Bintang Empat Akan Lakukan Ini untuk Dukung Swasembada Pangan
- 4 Warga Dibekali Literasi Digital Wujudkan IKN Kota Inklusif
- 5 Butuh Perjuangan Ekstra, Petugas Gabungan Gunakan Perahu Salurkan Bantuan ke Lokasi Terisolasi
Berita Terkini
- Pertamina Siapkan Satgas Nataru 2024/2025 untuk Jamin Pasokan Energi Aman
- Dirjen Reni: Subsektor IKFT Diandalkan untuk Kejar Target Pertumbuhan 8 Persen
- Aksi Relawan PRUVolunteers Bersih-Bersih Pantai di Banten
- Hadapi Gejolak Geopolitik, Ditjen IKFT Kemenperin Gelar Kegiatan Outlook di Jogya
- PLN Dukung Stimulus Ekonomi dari Pemerintah, 97% Pelanggan Rumah Tangga Peroleh Diskon Setengah Harga