Malaysia Desak Asean Libatkan Pemerintah Bayangan Myanmar
Pejuang anti-kudeta dan pengunjuk rasa pada demonstrasi menentang kudeta militer di Sagaing, Myanmar, baru-baru ini.
BANGKOK - Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah, kembali mendesak Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Asean) agar melibatkan Pemerintah Persatuan Nasional Myanmar (NUG) untuk membantu menyelesaikan krisis politik negara itu, setelah menjadi tuan rumah pertemuan dengan para pemimpin pemerintah bayangan pada Senin (19/9).
"Asean harus menggunakan kerangka kerja yang telah permainan akhir yang jelas, yaitu mengembalikan demokrasi di Myanmar, yang diwujudkan melalui negosiasi dan partisipasi yang inklusif dan adil dari para pemangku kepentingan utama termasuk NUG dan NUCC," ujar Datuk Seri Saifuddin, berbicara bersama Menteri Hak Asasi Manusia NUG, Aung Myo Min, dan Menteri Komunikasi, Informasi dan Teknologi, Htin Linn Aung, setelah pertemuan mereka di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.
NUCC atau Dewan Konsultatif Persatuan Nasional, terdiri dari kelompok luas pemangku kepentingan Myanmar yang menentang rezim militer dan membantu membentuk demokrasi federal untuk Myanmar.
Saifuddin mengatakan rencana transisi untuk Myanmar mungkin termasuk menulis ulang Konstitusinya. "Dan jika harus ada pemilu lagi, maka pemilu itu harus disepakati oleh para pemangku kepentingan dan yang pasti bukan pemilu yang diumumkan oleh junta," terangnya.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya