Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemilu Malaysia I Komisi Pemilihan Segera Tetapkan Pelaksanaan Pemilu

Mahathir Mohamad Siap Jadi PM Lagi

Foto : AFP/Mohd RASFAN

Pemilu Malaysia l Mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad pada konferensi pers di Putrajaya saat menanggapi akan dilaksanakannya pemilu dini pada awal pekan lalu. Pada Selasa (18/10), Mahathir menyatakan kesiapannya untuk membali menjabat sebagai PM Malaysia untuk ketiga kalinya.

A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Mahathir Mohamad yang telah dua kali jadi Perdana Menteri Malaysia, pada Selasa (18/10), menyatakan dirinya siap untuk kembali jadi PM untuk ketiga kalinya jika diminta.

"Saya bersedia jadi PM lagi jika koalisi Gerakan Tanah Air (GTA) dan ada kalangan masyarakat yang meminta," ucap Mahathir, 97 tahun, seperti dilansir situs berita New Straits Times.

"Saya bersedia selama saya masih mampu, masih bisa bergerak dan berbicara, selain bernegosiasi, meskipun saya sudah makin tua. Saya masih bisa bekerja dan jika ada permintaan, bagaimana saya harus menolaknya?" imbuh Mahathir usai memimpin rapat dengan pimpinan Parti Pejuang Tanah Air wilayah Langkawi.

Mahathir adalah perdana menteri terlama di Malaysia yang berkuasa dari 1981 hingga 2003. Dia juga menjadi perdana menteri tertua di dunia ketika dia kembali jadi PM selama 22 bulan pada usia 92 pada Mei 2018, saat diusung oleh koalisi Pakatan Harapan.

Saat ini, Mahathir masih mempertahankan kursi parlemen Langkawi dalam pemilihan mendatang dengan Parti Pejuang Tanah Air, partai yang ia dirikan pada 2020, untuk jadi partai tandingan alternatif dari UMNO yang dilanda skandal.

Awal bulan ini, Mahathir mengatakan bahwa jika dia dipaksa untuk kembali menjabat sebagai PM, ia hanya akan berkuasai untuk "sementara" demi bisa mengarahkan negaranya kembali ke jalurnya.

"(Saya bersedia) jika kapasitas saya dibutuhkan demi pulihnya Malaysia. (Saya bersedia) jika (Malaysia) membutuhkan manajemen ekonomi, pemerintah, dan negara agar bisa meraih kembali kejayaan di masa lalu saat perekonomian pulih dan situasi politik menjadi lebih stabil," kata Mahathir kepada CNBC dalam sebuah sesi wawancara televisi pada 6 Oktober lalu.

"Saya mungkin hanya jadi perdana menteri selama lebih dari satu tahun. Saya menyadari bahwa saya terlalu tua dan banyak orang merasa bahwa saya tidak boleh terlibat dalam politik sama sekali, dan mereka ingin saya pensiun," imbuh dia.

Masa Sulit

Sementara itu PM Malaysia saat ini, Ismail Sabri Yaakob, mengatakan kepada kantor berita Bernama bahwa masa-masa kemenangan pemilu yang mudah, telah berakhir. Hal itu disampaikan PM Ismail Sabri kepada koalisi Barisan Nasional (BN) yang berkuasa.

"BN harus bekerja sangat keras untuk mengamankan mayoritas yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan yang kuat dalam pemilihan umum mendatang," ucap PM Ismail Sabri.

"Hari-hari ketika koalisi dapat menang mudah sudah berlalu," ucap PM Ismail Sabri kepada wartawan pada Selasa malam di Perak. "Waktu telah berubah. Pemilu ke-14 dengan jelas menunjukkan kepada kita bahwa jika hanya memiliki kepercayaan diri untuk menang dengan mudah dan menang saja tidak cukup," imbuh dia.

Pernyataan PM Ismail Sabri ini mengacu pada pemilu 2018, yang merupakan kekalahan pertama BN sejak kemerdekaan negara itu dari aliansi reformis Pakatan Harapan (PH). BN, yang dipimpin oleh partai UMNO, kembali berkuasa pada 2020 setelah PH runtuh karena pembelotan. ST/Bloomberg/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top