Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mahathir Menang

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kisah 1MDB mencuat pada 2013 ketika harian The Wall Street Journal memublikasikan dokumen yang menunjukkan Najib menerima dana 681 juta dollar AS atau sekitar 9,5 triliun rupiah ke rekening pribadinya. Meski dibantah, sejak itu secara perlahan berbagai tuduhan datang ke arah Najib. Bahkan, Departemen Kehakiman AS menggelar kasus perdata untuk menyita aset bernilai 1,7 miliar dollar AS yang dibeli menggunakan uang 1MDB, mulai dari properti hingga karya seni.

Saat kontroversi meningkat, Najib mulai bertindak keras. Dia menangkapi lawan-lawan politik dan menjebloskan mereka ke penjara dengan berbagai dakwaan. Para pengkritik dibersihkan dari pemerintahan, sementara investigasi domestik membebaskan Najib dari seluruh dugaan tindak pidana korupsi. Pemerintahannya semakin kehilangan popularitas.

Tetapi, turun gunungnya Mahathir ke kancah politik memimpin kelompok oposisi semakin menguatkan pertanda berakhirnya masa kekuasaan Najib. Mahathir berani meletakkan taruhan dengan menantang bekas muridnya itu di pemilihan umum seraya berjanji akan mengusut kasus 1MDB hingga tuntas.

Awalnya, para analis memprediksi koalisi Barisan Nasional yang dikomandani Najib dan sudah berkuasa sejak 1957, masih mampu mempertahankan dominasinya. Alasannya, meski kasus 1MDB menyita perhatian dunia, tetapi di kawasan perdesaan Malaysia, tempat tinggal 60 persen rakyat Malaysia, skandal tersebut bukan masalah terpenting.

Tetapi, Mahathir amat sukses membujuk rakyat untuk meninggalkan Najib dan menguasai kantong-kantong suara yang pada akhirnya membuah hasil Pakatan Harapan mengungguli Barisan Nasional di berbagai TPS. Bahkan, Pakatan Harapan berhasil memenangkan suara di negara bagian Serawak di Kalimantan dan Johor, tempat kelahiran partai UMNO.

Komentar

Komentar
()

Top