Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mahathir Akui Kesalahan dengan Memenjarakan Anwar Ibrahim

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Muhammad, mengakui bahwa keputusannya untuk memenjarakan Anwar Ibrahim, saat menjadi wakilnya ketika masih menjabat sebagai orang nomor satu di negara itu adalah sebuah kesalahan.

"Dari sudut pandang politik, saya tidak akan melakukan itu. Ketika saya menjadi perdana menteri, saya berjanji kepada diri sendiri tidak akan melakukan sesuatu yang membuat orang benci kepada saya," ujar Mahathir.

Mahathir menjelaskan bahwa saat harus mengambil keputusan itu, dia tidak punya pilihan lain karena polisi sudah memaparkan semua bukti atas kasus dugaan sodomi Anwar Ibrahim. Kini, Anwar berada dalam masa tahanan pemerintah rezim Najib Razak atas tuduhan kasus sodomi kontroversial dan disebut-sebut sarat bermotif politik, tudingan serupa yang digunakan Mahathir untuk menjebloskan mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia itu ke penjara pada 1998.

Setelah berada di balik jeruji besi selama enam tahun, Anwar akhirnya bebas. Setelah Mahathir lengser dan digantikan oleh Najib Razak, Anwar sempat menjadi pemimpin oposisi yang kuat dan mendapat sokongan dari masyarakat luas sebelum akhirnya dipenjarakan kembali oleh rezim berkuasa.

CNN/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top