Kamis, 06 Mar 2025, 06:46 WIB

Madison Keys Hindari Ekspektasi Tinggi

Petenis Amerika Serikat, Madison Keys melakukan pengembalian bola melawan petenis Belarusia Aryna Sabalenka dalam pertandingan final tunggal putri pada hari keempat belas turnamen tenis Australia Terbuka di Melbourne, beberapa waktu lalu.

Foto: AFP/Martin KEEP

INDIAN WELLS - Madison Keys menegaskan bahwa tetap membumi setelah meraih gelar Grand Slam pertamanya di Australian Open adalah kunci untuk membangun momentum. Hal itu diungkap Keys saat dia bersiap menghadapi turnamen Indian Wells pekan ini.

“Jujur saja, setelah awal musim yang luar biasa ini, saya pasti memiliki ekspektasi lebih tinggi,” ujar Keys, Rabu (5/3), jelang turnamen pertama­nya sejak kemenangannya di ­Melbourne.

Petenis Amerika Serikat (AS) berusia 30 tahun itu menggagalkan upaya Aryna Sabalenka untuk meraih gelar Australian Open ketiga berturut-turut pada Januari lalu. Sukses itu menandai puncak dari perjalanan panjangnya selama 15 tahun, dari remaja berbakat hingga akhirnya menjadi juara Grand Slam.

Sebagai salah satu juara Grand Slam tertua keempat dalam sejarah Open Era sejak 1968, Keys menyadari pentingnya tetap setia pada proses yang telah membawanya ke titik ini.

“Sangat penting bagi saya dan tim untuk mengingat bagaimana kami mencapai kesuksesan ini dan apa yang telah kami lakukan. Saya ingin kembali ke pola itu dan tetap membumi karena menurut saya itu hal yang sangat krusial,” ujar dia.

Keys juga menegaskan bahwa penting untuk menjaga keseimbangan antara ekspektasi dan kenyataan, tanpa membiarkan perubahan pola pikir yang terlalu drastis mengganggu perjalanannya pasca meraih gelar Grand Slam.

Keys datang ke Indian Wells sebagai unggulan kelima dalam turnamen WTA yang dipimpin oleh petenis nomor satu dunia, Aryna Sabalenka. Juara bertahan Iga Swiatek menempati unggulan kedua, diikuti dua petenis AS lainnya, Coco Gauff dan Jessica Pegula.

Namun, performa ketiga unggulan utama, Sabalenka, Swiatek, dan Gauff, belum maksimal tahun ini. Mereka baru mengoleksi satu gelar tunggal, yaitu kemenangan Sabalenka di Brisbane. Sejak Australian Open, tidak satu pun dari mereka yang berhasil mencapai final.

Kini, mereka berupaya untuk kembali menunjukkan dominasi dalam rangkaian turnamen lapangan keras AS, yang dikenal sebagai “Sunshine Double”, Indian Wells dan Mia­mi.

Sabalenka sendiri mengaku sudah melupakan kekecewaannya di Australian Open dan ingin bangkit setelah performa buruknya di Doha dan Dubai.

“Februari sepertinya bukan bulan keberuntungan saya. Tapi sekarang saya sudah beristirahat, dan sangat ingin melangkah sejauh mungkin di Indian Wells,” ujar petenis asal Belarusia itu.

Sebagai unggulan, keseluruhan 32 pemain terbaik mendapat bye di babak pertama. Swiatek bisa menghadapi tantangan berat di babak kedua jika petenis veteran Prancis, Caroline Garcia, memenangkan pertandingan pembukaannya. Sementara itu, Coco Gauff berpotensi bertemu juara US Open 2021, Emma Raducanu, di babak kedua.

Di bagian undian Pegula, ada juara Indian Wells 2023 Elena Rybakina serta bintang muda Russia berusia 17 tahun, Mirra Andreeva, yang baru saja meraih gelar WTA di Dubai.

Babak pertama juga menyajikan sejumlah laga menarik, termasuk kembalinya mantan petenis nomor satu dunia, Naomi Osaka. Juara Indian Wells 2018 itu akan menghadapi petenis Kolombia, Camila Osorio. Osaka menjalani turnamen pertamanya sejak mundur di babak ketiga Australia Open akibat cedera perut.

Petra Kvitova, petenis Ceko yang kembali ke lapangan setelah 15 bulan absen dan menjalani persalinan, akan menghadapi Varvara Gracheva. Pemenang laga ini akan bertemu Andreeva di babak kedua. ben/AFP/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: AFP, Benny Mudesta Putra

Tag Terkait:

Bagikan: