Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Macron Kritik Inovasi yang Tak Masuk Akal dari Perusahaan Teknologi Tiongkok dan AS

Foto : AFP/LUDOVIC MARIN

Presiden Prancis, Emmanuel Macron

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Presiden Prancis, Emmanuel Macron pada Rabu (16/6) menyebut apa yang dia gambarkan sebagai ekses likuiditas di pasar keuangan Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, beberapa di antaranya dia katakan bahkan bisa mendorong pertumbuhan perusahaan teknologi di Eropa.

"Kami bisa menarik banyak investor Tiongkok dan Amerika karena ketika saya menelaah apa yang mereka danai, beberapa inovasi omong kosong yang mereka danai, karena Anda memiliki terlalu banyak likuiditas di pasar," kata Macron kepada panel eksekutif dari perusahaan rintisan di pameran teknologi Prancis, Viva Tech.

Macron tidak merinci jenis inovasi atau perusahaan tertentu yang ada dalam pernyataan itu.

"Tempat ini (Paris) sekarang semakin dianggap ramah bisnis dan kemudian inovatif. Jadi semakin kami menguraikan dan meningkatkan kekuatan tempat ini, semakin Anda akan menarik investor yang datang dari AS dan Tiongkok," kata dia.

Terkait hal ini, Macron mendorong Eropa untuk menciptakan 10 raksasa teknologi masing-masing senilai 100 miliar euro (atau sekitar 120 miliar dollar AS) pada 2030, dalam upaya untuk menyaingi perusahaan AS yang mendominasi sektor ini.

Saat semakin banyak perusahaan digital mengantre untuk go public melalui penawaran umum perdana (IPO) atau pembelian dari perusahaan akuisisi tujuan khusus (SPAC), terlihat kelambatan investasi dalam teknologi di AS dan Tiongkok.

Sejak terpilih pada 2017, Macron memperjuangkan investasi ekonomi digital sebagai kunci untuk menurunkan pengangguran dan merangsang pertumbuhan ekonomi dan berjanji untuk mengubah negara itu menjadi negara perintis.

Empat tahun kemudian, kancah perusahaan rintisan (startup) Prancis telah berkembang pesat, dengan lebih dari selusin unicorn (perusahaan bernilai 1 miliar euro atau lebih).

Menurut firma audit Ernst & Young, startup Prancis mengumpulkan rekor 5,4 miliar euro pada 2020, naik 7 persen dari tahun sebelumnya. Namun, tidak satu pun dari perusahaan digital global terbesar dikuasai oleh orang Eropa, dan beberapa debut pasar dari IPO yang sangat dinanti-nantikan, seperti perusahaan musik digital Prancis Believe, telah amat mengecewakan. SB/CNA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top