Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa Maritim

MA Filipina Tolak Kesepakatan Trilateral 2005

Foto : AFP/DEPARTMENT OF FOREIGN AFFAIRS OF PHILIPPINES

Kapal Riset Tiongkok l Foto udara yang dirilis Kementerian Luar Negeri Filipina memperlihatkan sebuah kapal riset Tiongkok sedang berlabuh di perairan sengketa LTS dekat Pulau Palawan pada Mei 2011 lalu. MA Filipina pada Selasa (10/1) menyatakan bahwa perjanjian eksplorasi trilateral dengan Tiongkok dan Vietnam tidak konstitusional.

A   A   A   Pengaturan Font

Kesepakatan trilateral tahun 2005 akan mengizinkan eksplorasi minyak dan gas di wilayah Filipina di Laut Tiongkok Selatan (LTS).

MANILA - Mahkamah Agung Filipina pada Selasa (10/1) menyatakan perjanjian eksplorasi minyak Laut Tiongkok Selatan (LTS) pada 2005 dengan Tiongkok dan Vietnam, tidak konstitusional karena memungkinkan perusahaan asing untuk mencari sumber daya alam milik rakyat Filipina tetapi tanpa perlindungan yang tepat.

Putusan itu bertentangan dengan kesepakatan Joint Seismic Marine Undertaking (JSMU), yang diteken 18 tahun lalu oleh Philippine National Oil Co (PNOC), China National Offshore Oil Corp, dan Vietnam Oil and Gas Corp (PETROVIETNAM).

"Pengadilan memutuskan bahwa JSMU tidak konstitusional untuk mengizinkan perusahaan asing yang dimiliki sepenuhnya untuk berpartisipasi dalam eksplorasi sumber daya alam negara tanpa memperhatikan perlindungan seperti tercantum dalam Bagian 2, Pasal XII Konstitusi 1987," kata pengadilan dalam sebuah pernyataan.

"Bagian itu menyatakan bahwa semua tanah milik publik, serta perairan, mineral, batu bara, minyak bumi, dan minyak mineral lainnya, semua kekuatan energi potensial, perikanan, hutan atau kayu, satwa liar, flora dan fauna, serta sumber daya alam lainnya adalah dimiliki oleh negara," imbuh MA Filipina.

Pengadilan merilis keputusannya saat Tiongkok berusaha untuk menghidupkan kembali kesepakatan eksplorasi minyak dengan Presiden Ferdinand Marcos Jr. Pendahulunya, Rodrigo Duterte, menghentikan pembicaraan dengan Beijing karena kedua negara terus berseteru terkait sengketa teritorial di LTS.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top