Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Lupus Anak, Mencintai Penyakit "Seribu Wajah"

A   A   A   Pengaturan Font

Selain faktor genetik, lingkungan berperan vital memunculkan lupus, di antaranya infeksi, imunologis, diet tinggi lemak, stres berat, dan gaya hidup tidak sehat. Lupus anak mengidap tingkat keparahan, kesakitan, dan kematian yang lebih krusial dari lupus dewasa. Kondisi sosial ekonomi pun memengaruhi lupus anak.

Sebagai hasil riset ilmiah, buku ini menengarai penderita lupus berisiko seumur hidup, gangguan emosi, tumbuh kembang, dan memengaruhi kualitas hidup. Satu-satunya harapan terbaik, pencegahan komplikasi. Tujuannya, meningkatkan angka harapan hidup seperti kasus anak lupus di negara-negara yang sudah berkembang (hlm v). Buku ini sangat menganjurkan kaum awam, keluarga, khususnya tenaga medis agar senantiasa peka dan peduli kepada anak lupus. Gejala anak terkena lupus antara lain kulit wajah kemerahan, nyeri sendi berulang-ulang (arthritis), tidak tahan cahaya matahari (fotosensitivitas), dan sariawan berulang-ulang. Tanda lain, nyeri perut berkepanjangan, radang pankreas dan saluran cerna, demam tanpa sebab, kaki bengkak, serta rambut rontok.

Jika serangan lupus di ginjal, terjadilah kebocoran protein yang menyebabkan bengkak. Jika yang diserang kulit, timbullah kelainan seperti kemerahan hingga kerusakan jaringannya. Jika yang diserang darah, muncullah perdarahan (mimisan dan muntah darah). Bila otak terkena, akan mengakibatkan kejang, gangguan mental hingga tak sadar (hlm 44). Lupus menjadi penyakit sistemik yang melibatkan jaringan seluruh tubuh. Ibaratnya, penyakit "seribu wajah."

Di Indonesia rata-rata kasus anak lupus 10,5 persen. Tahun 2016 terdapat 2.166 penderita yang dirawat di rumah sakit dan 550 di antaranya meninggal. Ada 15-20 persen kasus lupus menyerang anak. Lupus jarang menyerang masa anak-anak. Angka insidensinya, hanya 0,3-0,9 per 100.000 anak per tahun. Bisa jadi angka insidensi lupus pada anak sebesar 10-20 dari 100.000 anak.

Perempuan rentan terhadap lupus. Studi di Iran mencatat 81 persen penderita lupus adalah perempuan. Di Tiongkok dicatat 11,2 per 100.000 orang adalah perempuan, sedangkan lupus laki-laki hanya 1,8. Data ini divalidasi kasus perempuan lupus dari Mesir, Inggris, dan India. Hal ini terkait hormon estrogen di mana anak perempuan lebih dominan.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top