Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Lulus Studi di Russia, 29 Mahasiswa Asal Kaltim Pulang

Foto : Istimewa

Mahasiswa asal Kaltim yang akan kembali ke Tanah Air, sejenak foto bersama dengan staf KBRI Moskwa di Banadara BIstrot, Moskwa, Russia, akhir pekan ini.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sebanyak 29 mahasiswa Indonesia asal Kalimantan Timur (Kaltim) kembali ke Indonesia pada akhir pekan ini, setelah selesai menempuh studi di Russia. Mereka adalah penerima program beasiswa yang dikirim Pemprov Kaltim tahun 2014 untuk mendalami bidang perkeretaapian atas kerja sama antara Pemprov Kaltim dan PT Kereta Api Borneo.

Siaran pers dari KBRI Moskwa yang diterima menyebutkan kepulangan mahasiswa tersebut di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Namun dalam beberapa waktu terakhir, situasi Covid-19 di Russia, khususnya Moskwa, sudah membaik.

Kepulangan menggunakan penerbangan komersiil. KBRI Moskwa membantu proses kepulangan mereka. Dua orang staf KBRI Moskwa turut memfasilitasi dan mengantar keberangkatan mereka dari bandara internasional Domodedovo, Moskwa. Mahasiswa yang pulang mengikuti protokol kesehatan dan penerbangan, seperti melakukan tes swab Covid-19 sebelum keberangkatan yang hasil tesnya negatif.

Studi di Rusia selama 6 tahun memberikan kesan tersendiri bagi para mahasiswa Indonesia. Suka dan duka dirasakan mereka, termasuk jauh dari orang tua dan keluarga. Namun, kehadiran KBRI Moskwa sangat berarti, seperti dirasakan oleh Yulan Cahya dan Rantina Purba yang kuliah di Russian University of Transport di Moskwa, serta Riaelsa Septri Masuroh dan Hendra Reimon Pangemanan yang kuliah di St Petersburg State Transport University.

Mereka menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian KBRI Moskwa terhadap para mahasiswa, khususnya di saat pandemi berlangsung.

Menurut Hendra, KBRI Moskwa selalu mengingatkan para mahasiswa untuk menjaga kesehatan dan menjaga diri, serta selalu memberi informasi dan menanyakan kabar mahasiswa. Ditambahkannya, KBRI Moskwa juga memberikan bantuan vitamin dan masker.

"Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada KBRI Moskwa yang telah banyak membantu kami. Semoga masyarakat Indonesia di Russia selalu sehat, saling membantu, dan saling menolong, karena kita keluarga," kata Hendra, spesialis di bidang Railway Rolling Stock.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Russia merangkap Republik Belarus, M Wahid Supriyadi menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kelulusan para mahasiswa Indonesia di Russia.

Menurut Dubes Wahid, 6 tahun merupakan waktu yang tidak sebentar yang ditempuh para mahasiswa Indonesia asal Kaltim ini. Studi di Rusia juga tidak mudah. Mahasiswa dihadapkan pada berbagai tantangan, tidak hanya mata kuliah itu sendiri, tetapi aspek lainnya, seperti iklim, lingkungan, bahasa, dan budaya.

"Mereka adalah para mahasiswa yang luar biasa, berhasil lulus dan dapat mengatasi berbagai tantangan selama studi, termasuk dampak pandemi Covid-19 di tahun terakhir studi mereka," kata Dubes Wahid.

Terus Berperan

Dubes Wahid berharap agar para mahasiswa yang pulang mendapat kelancaranan selama perjalanan dan sekembalinya ke Indonesia dapat turut membangun bangsa dan negara Indonesia, termasuk Kaltim, dengan ilmu pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya. Dubes Wahid juga berharap mereka dapat terus berperan lebih mengembangkan hubungan bangsa Indonesia dengan Russia.

Pada tahun 2020 di Russia tercatat 645 mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia dari Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Maluku, hingga Papua. Mereka studi di 41 kota di Russia, dari Kaliningrad di wilayah paling barat, hingga Vladivostok di wilayah paling timur.

Sebanyak 102 mahasiswa lulus tahun 2020, termasuk 41 mahasiswa asal Kaltim, yang mendalami perkeretaapian. Kepulangan mahasiswa Indonesia secara bergelombang. Sebelum pulang, mereka mengurus kelengkapan dokumen studi, khususnya legalisasi ijazah.

Pandemi Covid-19 berdampak pada para mahasiswa. Saat diberlakukannya isolasi mandiri dan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Russia dari akhir Maret hingga pertengahan Juni 2020, mereka tidak dapat ke luar asrama secara bebas. Para mahasiswa kuliah secara virtual atau jarak jauh. Ujian semester, termasuk ujian kelulusan dan wisuda juga dilakukan secara virtual. mar/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top