Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Luar Biasa! Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2024, Negara Korban Perang Dunia Dua ini Siapkan Sistem Anti-Drone Baru Senilai 377 Juta Dolar AS

Foto : Istimewa

Ilustrasi Anti-Drone

A   A   A   Pengaturan Font

Kementerian Pertahanan Prancis telah memilih Thales dan CS Group untuk membangun sistem anti-drone yang dapat diterapkan pada tahun 2023. Kesepakatan 350 juta euro atau 377 juta dolar AS termasuk enam eksemplar awal, dengan opsi untuk memperoleh beberapa lusin lagi di kemudian hari. Juru bicara Herve Grandjean mengatakan kementerian pertahanan telah mengeluarkan pemberitahuan pengadaan pada akhir bulan lalu.

Thales akan bermitra dengan CS Group dalam program yang dijuluki PARADE untuk "protection déployable modulaire anti-drone" Prancis. Grandjean mengatakan keduanya akan membuat sistem informasi command-and-control (C2) untuk menghasilkan teknologi yang mampu mendeteksi dan menetralisir mikro drone.

Berdasarkan rangkuman Defense News, Grandjean juga menuturkan setiap sistem anti-drone akan mencakup goniometer yang mampu mendeteksi sudut pendekatan drone, radar, sistem optronic, dan sistem jamming. Sistem tersebut juga diproyeksi akan mampu mendeteksi dan menetralkan drone, apakah mereka memancarkan gelombang elektromagnetik atau tidak.

Lebih lanjut Grandjean mengungkapkan pengembangan sistem anti-drone akan digunakan untuk menjaga keamanan nasional secara keseluruhan, khususnya untuk menjaga keamanan Prancis kala menjadi tuan rumah dalam pagelaran kompetisi olahraga bertaraf internasional, yakni Piala Dunia Rugbi 2023 serta Olimpiade Musim Panas 2024 mendatang.

Enam sistem anti-drone dijadwalkan akan dikirimkan pada awal 2023. Walaupun demikian, kontrak kerjasama memungkinkan Kementerian Pertahanan Prancis untuk mendapatkan tambahan anti-drone di kemudian hari. Program ini juga dirancang untuk terus berkembang dengan cepat yang memungkinkan kementerian beradaptasi dengan ancaman di masa depan.

"Jika ada kebutuhan akan solusi baru karena ada teknologi drone baru, maka kami akan mampu mengontrak layanan untuk mengintegrasikan solusi baru ini pada sistem," ujar Grandjean.

Pada kesempatan yang sama, Grandjean mengungkapkan Kementerian Pertahanan Prancis telah menerima empat empat kendaraan lapis baja multi-peran VBMR 'Serval' pertama yang baru. Kendaraan yang dikirim di bawah program Scorpion ini akan menggantikan kendaraan pengangkut personel lapis baja VAB era 1970-an. Dengan berat antara 15 dan 17 ton, Serval akan menjadi kendaraan lapis baja yang lebih ringan yang didedikasikan terutama untuk Brigade Infanteri Gunung ke-27 Angkatan Darat dan Brigade Parasut ke-11.

Sebanyak 12 unit Serval diharapkan akan dikirimkan pada paruh pertama tahun 2022, dengan 96 lainnya dijadwalkan untuk pengiriman pada paruh kedua tahun ini. Menurut lembaga pengadaan pertahanan (DGA), Prancis akan memiliki 978 kendaraan Serval yang dikirimkan pada tahun 2030. Selain Serval, Prancis juga menerima kendaraan lapis baja multi-peran Griffon (VBMR) dan kendaraan lapis baja tempur dan pengintai Jaguar.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top