![Lore Lindu, Surga Keragaman Hayati di Garis Wallacea](https://koran-jakarta.com/images/article/lore-lindu-surga-keragaman-hayati-di-garis-wallacea-230224225447.jpg)
Lore Lindu, Surga Keragaman Hayati di Garis Wallacea
![Lore Lindu, Surga Keragaman Hayati di Garis Wallacea](https://koran-jakarta.com/images/article/lore-lindu-surga-keragaman-hayati-di-garis-wallacea-230224225447.jpg)
Secara ekologis tempat ini menjadi daerah tangkapan air bagi 3 sungai besar di Sulawesi Tengah, yakni sungai Lariang, sungai Gumbasa dan sungai Palu. Kawasan tersebut sebagai rumah bagi berbagai jenis flora dan fauna yang berstatus endemik.
Hutannya yang lebih menjadi pelindung bagi flora endemik, yakni leda (Eucalyptus deglupta) dan wanga Wanga (Figajeta flaris sp). Pohon leda memiliki kulit pohon berwarna warni seperti halus berwarna kuning, coklat sampai ungu. Pohon ini dapat mencapai ukuran tinggi 50 meter dan diameter batang 200 sentimeter.
Keduanya jenis pohon ini memiliki baunya yang harum, sehingga dijadikan bahan kosmetik kecantikan. Selain leda dan wanga, bisa ditemui juga tumbuhan sejenis rotan, pohon ara, aren, damar, kantong semar, pangi, dan masih banyak lagi.
Anggrek merupakan jenis yang juga menjadi primadona di kawasan TNLL. Saat ini ada dua lokasi budidaya anggrek yaitu di Mataue dan Telaga Tambing. Koleksi anggrek endemik yang dibudidayakan sebanyak 42 jenis. Beberapa jenis diantaranya adalahAerides odoratum,Acanthephippium javanicum,Arundina bambusifolia,Cymbidium finlaysonianum,Dendrobium macrophyllum, danEria coronaria.
TNLL menjadi habitat dari berbagai jenis fauna asli Sulawesi. Mulai dari mamalia, burung, reptil khas Sulawesi dapat ditemukan hidup di taman nasional ini. Beberapa contoh mamalia antara lain babirusa (Babyrousa celebensis), pelanger sulawesi (Phalanger celebensis), tarsier (Tarsius diane), monyet sulawesi (Macaca tonkeana), anoa (Bubalus depressicornisdanBubalus quarlesi), civet (Macrogalidia musschenbroeckii), dan kuskus atau marsupialia yaitu mamalia berkantung.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya