Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Lonjakan Virus Terus Berlanjut di AS

Foto : AFP/JIM WATSON

AS Tetap Waspada - Presiden AS, Donald Trump, mencoba mengayunkan tongkat pemukul baseball sebelum berpidato membahas UMKM di Gedung Putih, Washington DC, Kamis (2/7). Dalam pidatonya, Presiden Trump, menyatakan bahwa AS tetap terus waspada atas penyebaran virus korona di negaranya.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Lonjakan kasus infeksi virus korona harian di Amerika Serikat (AS) terus berlanjut. Pada Kamis (2/7), lembaga pemantau penyebaran Covid-19 Johns Hopkins University kembali melaporkan rekor peningkatan infeksi di seluruh AS dalam 24 jam.

"Ada 53.069 kasus baru virus korona terhitung pada jam 20.30 waktu setempat hingga total kasus pandemi saat ini di AS telah mencapai angka 2.735.339 kasus," demikian laporan universitas yang ada di Baltimore itu.

Dalam laporannya, Johns Hopkins University mencatat ada penambahan angka kematian sebanyak 649 jiwa sehingga total kematian akibat Covid-19 di AS telah mencapai 128.677.

Lonjakan kasus virus korona di AS ini terjadi selama 2 hari berturut-turut, dan diperkirakan jumlahnya akan semakin bertambah karena pada akhir pekan ini warga AS menikmati liburan panjang terkait perayaan Hari Kemerdekaan AS.

Lonjakan kasus di Negara Bagian Florida saat ini jadi fokus perhatian pakar kesehatan publik di AS setelah jumlah kasus di sana mencapai lebih dari 169 ribu kasus. Terkait lonjakan ini, Gubernur Ron DeSantis menyalahkan pada peningkatan interaksi sosial di antara generasi muda yang berkumpul di pesta-pesta, pantai, bar, kolam renang serta tempat hiburan lainnya, selain menyalahkan semakin gencarnya program pemeriksaan kesehatan terkait Covid-19.

Sementara itu di Texas, dilaporkan ada lebih dari 2.500 tewas akibat wabah virus ini. Oleh karena itu Gubernur Greg Abbott memerintahkan warga yang di wilayahnya terdapat lebih dari 20 kasus Covid-19 diwajibkan untuk mengenakan masker dan dilarang berkumpul melebihi dari 10 orang.

Pengetatan aturan sosial ini diambil pemerintah Texas setelah pada Rabu (1/7) melaporkan adanya 8.000 kasus virus korona yang diderita warganya.

Terkait banyaknya kasus virus korona yang diderita generasi muda, Wakil Presiden AS, Mike Pence, pada Rabu telah mengimbau agar generasi muda AS lebih bertanggung jawab dalam tindakannya usai diberlakukan pelonggaran penutupan wilayah (lockdown).

Generasi muda di Florida, Los Angeles, dan Arizona, dengan rentang usia 34 hingga 36 tahun merupakan golongan berdasarkan usia yang banyak tertular virus korona saat ini.

"Kami mengeluarkan seruan bagi generasi muda untuk mengenakan masker," ucap Wapres Pence. "Seruan ini menyangkut perlindungan bagi kita semua yang rentan," imbuh dia.

Sementara itu Presiden AS, Donald Trump, masih saja meminimalisir kasus penyebaran infeksi virus korona di negaranya dengan menyatakan bahwa AS tetap terus waspada dan Amerika merupakan pembuat ventilator (alat bantu pernafasan) terbesar di dunia.

Terkait penanganan atas pandemi Covid-19, pernyataan Trump saat ini tak terlalu banyak didengarkan karena banyak bawahannya saat ini lebih serius dan semakin menyuarakan kekhawatiran atas peningkatan wabah ini.

Kunjungi Mount Rushmore

Ditengah semakin gencarnya cecaran terhadap Trump dalam upaya menangani pandemi virus korona, Presiden AS itu justru pergi menuju ke Gunung Rushmore, South Dakota, agar bisa menyaksikan pesta kembang api jelang perayaan Hari Kemerdekaan AS pada Jumat (3/7) malam dan ia berharap perayaan ini bisa semakin menyatukan warganya.

Rencananya, pada peringatan Hari Kemerdekaan AS, Trump akan berpidato di bawah gunung granit yang terpahat wajah 4 mantan Presiden AS; George Washington, Thomas Jefferson, Theodore Roosevelt dan Abraham Lincoln, ini.

Pidato Trump itu rencananya akan dihadiri oleh sekitar 7.500 orang dan aturan jaga jarak sosial sama sekali tak disinggung dalam acara ini.

"Kita akan mengalami malam yang amat luar biasa. Akan ada pesta kembang api dan acara ini akan sangat luar biasa menarik," ucap Trump pada Kamis.

Sementara itu Gubernur South Dakota, Kristi Noem, menyatakan bagi warganya yang takut tertular virus korona sebaiknya tetap tinggal di rumah mereka saja. "Siapapun yang ingin bergabung dengan kita, kami akan berikan masker secara gratis jika mereka menghendaki untuk menggenakannya karena tak ada aturan jaga jarak sosial dalam acara ini," pungkas Noem dalam sesi wawancara dengan jaringan televisi Fox News. SB/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top