Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Literasi dan Sikap Kritis Dibutuhkan Anak Muda di Era Teknologi

Foto : istimewa

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo dalam Seminar Nasional bertema "Orang Muda Menghidupi Pancasila Menuju Indonesia Emas" di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (17/11).

A   A   A   Pengaturan Font

Rohaniwan Katolik ini menyatakan, tidak adanya role model berdampak besar kepada anak-anak muda. Yang dipertontonkan adalah pelanggaran hukum dan norma etika. Seperti yang terjadi baru-baru ini: MK dan keputusan MKMK.

"Ini persoalan aplikasi nilai-nilai Pancasila. Pancasila belum menjadi pandangan hidup. Praktek KKN, kekerasan, hukum tebang pilih. Akibatnya, anak-anak cuek terhadap Pancasila, karena tidak ada role model yang aktual dan masih berkarya sekarang di Indonesia. Ini harus menjadi perhatian serius semua unsur bangsa," serunya.

Bicara Pancasila, kata Benny, adalah bicara bagaimana nilai dalam ketuhanan. Artinya, orang yang memiliki nilai ketuhanan, bisa mengaplikasikan kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, musyawarah mufakat, dan keadilan sosial. "Aplikasi ini jauh, karena orang-orang sekarang haus kekuasaan dan kekuatan," katanya.

Pakar komunikasi politik ini juga menggambarkan bagaimana anak-anak muda hidup di era teknologi ini. Mereka hidup di dunia teknologi, instan, dan cepat. Kekuatan visualnya kuat, tetapi gampang bisanan. Ingin cepat tapi tidak matang.

Maka, kata dia, anak-anak membutuhkan pelajaran berpikir kritis dan literasi. Dengan begitu, anak muda tidak mudah dimanipulasi teknologi, jiwa merdekanya tidak terenggut. Teknologi harus menjadi sarana mempersatukan, bukan memecah belah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top