Rabu, 18 Des 2024, 06:10 WIB

Lini Masa Baru Perkawinan Silang Neanderthal dengan Homo Sapiens

Foto: afp/ JEAN-PIERRE MULLER

Homo Neanderthal memang telah punah. Studi DNA menunjukkan manusia purba ini kawin silang dengan Homo Sapiens yang menurunkan manusia modern saat ini. Lalu kapan hal itu terjadi?

Neanderthal atau Homo nean­der­tha­len­sis merupakan kelompok manusia purba yang telah punah. Dianggap berbeda dengan Homo sapien cikal bakal manusia modern, mereka hidup di Eurasia hingga sekitar 40.000 tahun yang lalu.

1734451341_c6528421bb8510d9c628.jpg

Foto : afp/ STEPHANE DE SAKUTIN

Nama tersebut berdasarkan spesimen tipe, Neanderthal 1 yang ditemukan pada tahun 1856 di Lembah Neander di Jerman. Sampai sekarang manusia purba ini oleh para peneliti sering disebut mengalami kawin silang dengan dengan Homo sapiens.  Namun kapankah waktunya?

Studi terbaru berdasarkan dari analisis DNA dari Homo sapiens di Eropa dan Asia telah menentukan periode kawin silang antara keduanya dan diklaim lebih tepat dari sebelumnya. Periode waktu dimana Neanderthal kawin silang dengan manusia modern dimulai sekitar 50.500 tahun yang lalu. Hal tersebut berlangsung sekitar 7.000 tahun hingga Neanderthal mulai menghilang atau punah.

Perkawinan silang tersebut meninggalkan orang-orang Eurasia dengan banyak gen yang diwarisi dari nenek moyang Neanderthal. Manusia purba ini secara total membentuk antara 1 persen dan 2 persen genom dari manusia yang hidup di kawasan tersebut.

Lini masa yang lebih tepat untuk interaksi manusia modern dengan Neanderthal dapat membantu para ilmuwan memahami kapan manusia beremigrasi keluar dari Afrika dan menghuni dunia. Sementara itu memahami DNA yang dimiliki Neanderthal dengan nenek moyang memberi informasi tentang peran gen Neanderthal dalam kesehatan manusia.

Perkiraan berdasarkan genom tersebut konsisten dengan bukti arkeologis bahwa manusia modern dan Neanderthal hidup berdampingan di Eurasia selama antara 6.000 dan 7.000 tahun. Analisis tersebut melibatkan genom manusia masa kini serta 58 genom kuno yang diurutkan dari DNA yang ditemukan pada tulang manusia modern dari sekitar Eurasia.

Pada peneliti kemudian menemukan tanggal rata-rata perkawinan silang Neanderthal-Homo sapiens sekitar 47.000 tahun yang lalu. Hal ini berbeda dengan perkiraan sebelumnya untuk waktu perkawinan silang berkisar antara 54.000 hingga 41.000 tahun yang lalu.

“Hal ini memungkinkan kami untuk membangun gambaran yang lebih lengkap tentang masa lalu,” kata Manjusha Chintalapati, peneliti dari University of California (UC), Berkeley, dikutip dari laman universitas tersebut.

Tanggal-tanggal baru tersebut juga menyiratkan bahwa migrasi awal manusia modern dari Afrika ke Eurasia pada dasarnya terjadi lebih dari 43.500 tahun yang lalu.

“Waktunya sangat penting karena memiliki implikasi langsung pada pemahaman kita tentang waktu migrasi keluar Afrika, karena sebagian besar orang non-Afrika saat ini mewarisi 1-2 persen keturunan dari Neanderthal,” kata Priya Moorjani, asisten profesor biologi molekuler dan sel di University of California, Berkeley, dan salah satu dari dua penulis senior penelitian tersebut.

Ia menerangkan hal tersebut juga memiliki implikasi untuk memahami pemukiman di wilayah-wilayah di luar Afrika. Hal ini biasanya dilakukan dengan melihat bahan-bahan arkeologi atau fosil di berbagai wilayah di dunia.

Analisis Genom

Sementara itu analisis genom, yang juga dipimpin oleh Benjamin Peter dari University of Rochester di New York dan Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology (MPI-EVA) di Leipzig, Jerman diterbitkan dalam jurnal Science edisi cetak tanggal 13 Desember.

Kedua penulis utama adalah Leonardo Iasi, mahasiswa pascasarjana di MPI-EVA, dan Manjusha Chintalapati, mantan peneliti pascadoktoral UC Berkeley yang sekarang bekerja di perusahaan Ancestry DNA.

Durasi aliran gen yang lebih lama dapat membantu menjelaskan, misalnya, mengapa orang Asia timur memiliki sekitar 20 persen lebih banyak gen Neanderthal daripada orang Eropa dan Asia barat.

Jika manusia modern pindah ke timur sekitar 47.000 tahun yang lalu, seperti yang ditunjukkan oleh situs arkeologi, mereka pasti sudah memiliki gen Neanderthal yang bercampur.

“Kami menunjukkan bahwa periode pencampuran itu cukup rumit dan mungkin memakan waktu lama. Kelompok yang berbeda dapat terpisah selama periode 6.000 hingga 7.000 tahun, dan beberapa kelompok mungkin terus bercampur untuk jangka waktu yang lebih lama,” kata Peter. “Tetapi satu periode aliran gen yang sama paling sesuai dengan data,” imbuh dia.

“Salah satu temuan utama adalah perkiraan yang tepat tentang waktu pencampuran Neanderthal, yang sebelumnya diperkirakan menggunakan sampel purba tunggal atau sampel dari individu masa kini. Tidak seorang pun pernah mencoba memodelkan semua sampel purba secara bersamaan,” kata Chintalapati.

“Hal ini memungkinkan kami untuk membangun gambaran yang lebih lengkap tentang masa lalu,” imbuh dia. hay/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan: