Lingkungan dan Kesehatan Mental
Memang sehat tidaknya seseorang tergantung pada banyak faktor, utamanya habitat atau lingkungan hidup. Destruksi lingkungan seperti pencemaran udara dan air menurunkan kesehatan. Demikian juga penurunan kualitas lingkungan akibat bencana alam seperti banjir, longsor, kebakaran hutan, dan kabut asap.
Jangankan kesehatan manusia, hewan pun amat dipengeruhi kondisi habitat. Misalnya, perubahan iklim, ikut mengubah kualitas habitat di kutub. Kini semakin banyak ditemukan anjing laut atau penguin stres dan mati.
Tragisnya, dari segenap penjuru dunia, tak henti-hentinya terdengar informasi seputar kerusakan lingkungan dengan pelaku utama makhluk paling berakal budi bernama manusia. Dunia tengah menghadapi krisis ekologi yang lebih hebat dari 'holocaust.' Krisis ekologi menyebabkan efek domino seperti krisis pangan, ekonomi, keuangan sehingga menurunkan kualitas hidup. Ujung-ujungya semakin banyak orang mengidap gangguan jiwa.
Tidak Imbang
Gangguan jiwa memang dipicu ketidakimbangan ekologis. Ketidakimbangan bisa dipulihkan bila manusia mau masuk menjadi bagian dari tatanan ekologis. Ini sesuai dengan makna "oikos"( Yunani: rumah tempat tinggal atau lingkungan hidup) dan "logos" perbincangan atau ilmu.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya