![Lima Mitos yang Membuat Mesin Pencuci Piring Kurang Diminati](https://koran-jakarta.com/images/article/lima-mitos-yang-membuat-mesin-pencuci-piring-kurang-diminati-240804201915.jpg)
Lima Mitos yang Membuat Mesin Pencuci Piring Kurang Diminati
![Lima Mitos yang Membuat Mesin Pencuci Piring Kurang Diminati](https://koran-jakarta.com/images/article/lima-mitos-yang-membuat-mesin-pencuci-piring-kurang-diminati-240804201915.jpg)
Bosch Compact Dishwasher. Mitos yang berkembang membuat masyarakat belum sepenuhnya percaya teknologi mesin pencuci piring.
Mitos yang berkembangDishwashermembuat biaya listrik melonjak tinggi. Padahal faktanya mesin pencuci piring modern dirancang untuk efisiensi energi yang dilengkapi dengan siklus pencucian yang optimal dan teknologi pengeringan yang mengurangi konsumsi energi. Dalam jangka panjang, mesin pencuci piring dapat membantu mengurangi biaya listrik rumah tangga.
"DishwasherBoschmisalnya yang didukung dengan mode Eco memungkinkannilai konsumsi listriknya akan lebih murah lagi.Dalam mode Eco,Dishwasher free-standing compactBoschSeries 6 (SKS68BB008)hanya membutuhkan 1.037 rupiah atau 0,61 kWh per siklusnya (dengan perkiraan tarif dasar listrik 1.700 rupiah per kWh).
"Sebagai perbandingan kalau dihitung dengan 1 kali pencucian setiap harinya, mencuci dengandishwasherlebih murah dari sebungkus mie instan, sekaleng soda bahkan bayar parkir selama 1 jam," jelasnya.
Mitos keduadishwashermenggunakan lebih banyak air. Faktanya mesin pencuci piring modern dirancang untuk menggunakan jumlah air yang tepat untuk setiap siklus pencucian. Dibandingkan dengan mencuci piring secara manual dengan air mengalir dapat menghabiskan lebih banyak air, hingga 40 liter, atau setara 2 galon.
"Studi Universitas Bonn yang dimuat oleh Choice.com mendapati bahwa untuk mencuci 144 item secara manual memerlukan 100 liter air lho. Jadi lebih hemat kan?" ucapnya setengah bertanya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya