Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Lima Cara Menghentikan Overthinking

Foto : Pixabay/TheDigitalArtist
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Khawatir dan terlalu banyak berpikir adalah bagian dari pengalaman manusia, tetapi jika dibiarkan, hal itu dapat berdampak buruk pada kejiwaan. Memikirkan pikiran yang sama secara berulang, dapat meningkatkan resiko kondisi kesehatan mental tertentu. Semakin menua, kita perlu menyadari akan kesehatan mental.

Jadi, apa yang harus dilakukan jika kita tidak bisa mengendalikan pikiran? Berikut sepuluh cara menghentikan overthinking, dirangkum dari Healthline:

Perhatikan dan Catat

Cara dalam menanggapi pikiran terkadang dapat membuatmu berada dalam situasi ingin merenung, atau memikirkan hal berulang-ulang. Perhatikan bagaimana hal itu mempengaruhi suasana hatimu. Apakah merasa kesal, gugup, atau bersalah? Apa emosi utama dari balik pikiran? Catat semua perasaan, termasuk emosi yang dirasakan. Atau bisa juga dengan bercerita melalui perekam suara.

Luapkan dan catat situasi yang dicemaskan, suasana hati, dan pikiran pertama yang muncul secara otomatis. Identifikasi apa yang kamu katakan pada diri sendiri. Misalnya, melontarkan "Ini akan gagal", "Aku mencoba yang terbaik", "Aku selalu merasa kurang".

Simpan catatan ini baik-baik, dan hanya buka saat butuh berkeluh kesah.

Mencoba Distraksi

Bisakah kamu tetap melakukan hal yang kamu sukai saat pikiran-pikiran mulai datang menghampiri? Coba pelajari beberapa keterampilan baru, cari hobi dan kesibukan lain untuk membuatmu lebih produktif. Mungkin sulit untuk memulai sesuatu yang baru ketika diliputi emosi. Jika gangguan terasa menakutkan, cobalah sisihkan 30 menit setiap hari. Gunakan waktu ini untuk mengeksplorasi perasaanmu, seperti di atas.

Ambil napas dalam-dalam

Mungkin ini sudah terlalu sering digunakan, atau sudah mendengar saran ini jutaan kali. Tapi ini adalah cara yang baik dengan:

  • Menutup mata dan tarik napas dalam-dalam. Temukan tempat yang nyaman untuk duduk dan rilekskan leher dan bahu.
  • Letakkan satu tangan di atas jantung dan tangan lainnya di perut.
  • Tarik napas dan buang melalui hidung, perhatikan bagaimana dada dan perut bergerak saat bernapas.
  • Coba lakukan latihan ini tiga kali sehari selama 5 menit, atau kapan pun memiliki pikiran yang berkecamuk.

Pikirkan dan Catat Hal Baik

Buat space sendiri, lembar kertas atau mungkin note tersendiri. Tuliskan lima hal yang telah berjalan dengan baik, sesuai harapanmu selama seminggu terakhir. Tidak harus suatu pencapaian besar. Mungkin merasa puas setelah membersihkan mobil, ketika berhasil menyewa tempat tinggal, atau baru saja memanggang roti coklat. Apapun yang membuat lebih bahagia. Manjakan diri dengan salah satu makanan favorit. Coba untuk fokus bagaimana rasa, aroma, dan rasa makanan. Catat hal-hal ini.

Baca catatan sederhanamu ini saat pikiran mulai kacau.

Bantuan

Jika semua cara di atas tidak dapat merubah pemikiran yang terus mengganggu, maka jangan ragu untuk cari bantuan. Setiap kehidupan itu berharga. Memikirkan kesalahan masa lalu membuatmu tidak berdaya. Jika terus menyalahkan diri sendiri atas sesuatu yang kamu lakukan minggu lalu, coba fokuskan kembali pada belas kasih diri. Ucapkan "Aku sudah cukup berusaha, aku hebat" puji diri sendiri sebanyak-banyaknya.

Jadwalkan diri ke terapis, melalui puskesmas terdekat (bisa menggunakan kartu BPJS), atau pelayanan optimal melalui jasa pelayan jiwa. Bawa semua catatan atau rekaman emosimu, tunjukkan pada terapis. Kamu akan dibantu, karena semua orang berhak untuk hidup dan bahagia. Tidak ada yang salah dalam meminta bantuan. Ingat, kita semua tidak sendiri.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Anindyadevi Aurellia

Komentar

Komentar
()

Top