Letusan Freatik Gunung Merapi Tidak Berbahaya
Tertutup Abu Aerapi - Pengendara sepeda motor melintasi jalan yang tertutup abu erupsi Gunung Merapi di Sleman, DIY, Jumat (11/5). Warga di lereng Gunung Merapi sempat panik dan berhamburan keluar rumah saat terjadi erupsi freatik sekitar pukul 07.30 WIB. Akibat hujan abu membuat sebagian wilayah selatan hingga barat daya Merapi serta Bandara Adi Sucipto sempat ditutup sementara.
Pasca-erupsi, kegempaan yang terekam tidak mengalami perubahan dan suhu kawah mengalami penurunan. Kasbani mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mendekati puncak kawah.
Ia menyebutkan status Gunung Merapi hingga saat ini masih tetap normal (Level I) dengan radius berbahaya adalah tiga kilometer dari puncak kawah.
"PVMBG tidak menaikkan status Gunung Merapi dan masih terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik dari Gunung dengan ketinggian 2.968 m dpl tersebut," pungkas Kasbani.
Sementara itu, ahli geofisika dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Wiwit Suryanto, menjelaskan fenomena letusan freatik tanpa ada tanda-tanda sebelumnya pada gunung berapi merupakan hal yang lazim.
Hingga saat ini, letusan freatik pada gunung api masih sulit diidentifikasi tandatandanya. "Ini berbeda dengan erupsi karena adanya pelepasan magma dari dalam gunung api, tanda-tanda fisikanya terlihat jelas,
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Khairil Huda
Komentar
()Muat lainnya