Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Letak Geografis dan Pendidikan Warga Jadi Tantangan Berat untuk Atasi Stunting Maluku Utara

Foto : ANTARA/HO-BKKBN

BKKBN Perwakilan Maluku Utara saat menggelar audit kasus stunting.

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa letak geografis dan pendidikan masyarakat yang rendah menjadi tantangan menurunkan angka prevalensi stunting di Provinsi Maluku Utara.

"Saya berharap semua komponen yang terlibat punya komitmen untuk menindaklanjuti apa yang telah direkomendasikan pada diskusi audit kasus stunting, sehingga ada keberlanjutan yang dilakukan," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara Renta Rego dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Renta menuturkan salah satu daerah yang mengalami tantangan itu adalah Kabupaten Pulau Talibau. Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, tingkat prevalensi balita stunting di Kabupaten Pulau Taliabu berada pada angka 35,2 persen.

Hasil Pendataan Keluarga 2021 (PK21) mendata ada 14.638 keluarga tinggal di Kabupaten Pulau Taliabu. Dari Pemutakhiran Data PK21 yang dilaksanakan pada tahun ini, jumlah keluarga yang berisiko stunting mencapai 65 persen atau sebanyak 9.654 keluarga dari 92,13 persen keluarga sasaran.

Jarak yang jauh dari ibu kota dengan ketinggian yang relatif curam dan terdapat susunan bukit-bukit serta gunung di 250 meter sampai 1.388 meter di atas permukaan laut, membuat Pulau Talibau memiliki keterbatasan untuk mengembangkan sanitasi di wilayahnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top